Seekor anak gajah betina Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) lahir di penangkaran gajah di kawasan Tangkahan, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.

Pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Ruswanto beserta Kasubag Humas Sudiro, Sabtu (6/2) mengatakan, sampai saat ini, kondisi anak gajah dan induk terlihat baik.

Anak gajah yang belum diberi nama ini lahir dari induk bernama Sari yang berusia 35 tahun, Senin (1/2/21) sekitar pukul 04.00 WIB dan tanpa bantuan medis.

"Untuk nama anak gajah saat belum ada. Kita sudah sampaikan ke Dirjen KSDAE dan Menteri LHK terkait ini, mana tau ada usulan nama dari Dirjen dan Menteri LHK," ujarnya.

Proses kelahirannya dibantu oleh Mahout tanpa ada campur tangan tim medis atau dokter hewan.

"Anak gajah lahir dengan lingkar dada 104 centimeter, tinggi bahu 80 centimeter dengan perkiraan berat badan 60 kilogram, dimana kondisi fisik gajah lengkap, sudah bisa berjalan dan menyusu ke induknya," ujarnya.

Saat ini, anak gajah beserta induknya telah dipindahkan ke kandang karantina dengan suplay makanan yang lebih banyak dari biasanya.

Mereka kita tempatkan di kandang karantina. Sementara untuk suplay susu dari induk ke anak, maka induk diberikan vitamin yang cukup, sebab selain mendapatkan susu, vitamin tersebut dapat menjaga daya tahan tubuh gajah.

Dengan lahirnya anak gajah betina ini, maka koleksi gajah di Tangkahan, Kecamatan Batang Serangan, bertambah menjadi sembilan ekor dengan gajah tertua bernama Theo berusia 40 tahun.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021