Sebuah laboratorium Brazil telah mendeteksi dua kasus varian baru COVID-19 yang menyebar dengan cepat di Inggris, dan mendesak penguatan tindakan karantina bagi wisatawan yang datang dari Eropa.
Perusahaan obat diagnostik Dasa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mendeteksi SARS-CoV-2 strain B.1.1.7 melalui pengurutan genetik yang dilakukan melalui kerja sama dengan Institut Kedokteran Tropis Universitas Sao Paulo.
"Pengurutan memastikan bahwa jenis baru virus telah tiba di Brazil," kata peneliti Ester Sabino dari Institut Kedokteran Tropis.
Baca juga: Australia sambut tahun 2021 dengan perayaan tidak seperti biasa
Varian baru dengan cepat menjadi strain dominan dalam kasus COVID-19 di beberapa bagian Inggris selatan, dan telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat rawat inap. Australia, Italia dan Belanda mengatakan mereka mendeteksi kasus strain baru.
Para ilmuwan mengatakan bahwa, meskipun tidak lebih mematikan daripada jenis aslinya, virus ini secara signifikan lebih mudah menular.
“Mengingat daya transmisinya yang tinggi, hasil ini memperkuat pentingnya karantina, serta menjaga isolasi selama 10 hari, terutama bagi mereka yang datang atau baru tiba dari Eropa,” kata Sabino.
Sumber : Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Perusahaan obat diagnostik Dasa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mendeteksi SARS-CoV-2 strain B.1.1.7 melalui pengurutan genetik yang dilakukan melalui kerja sama dengan Institut Kedokteran Tropis Universitas Sao Paulo.
"Pengurutan memastikan bahwa jenis baru virus telah tiba di Brazil," kata peneliti Ester Sabino dari Institut Kedokteran Tropis.
Baca juga: Australia sambut tahun 2021 dengan perayaan tidak seperti biasa
Varian baru dengan cepat menjadi strain dominan dalam kasus COVID-19 di beberapa bagian Inggris selatan, dan telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat rawat inap. Australia, Italia dan Belanda mengatakan mereka mendeteksi kasus strain baru.
Para ilmuwan mengatakan bahwa, meskipun tidak lebih mematikan daripada jenis aslinya, virus ini secara signifikan lebih mudah menular.
“Mengingat daya transmisinya yang tinggi, hasil ini memperkuat pentingnya karantina, serta menjaga isolasi selama 10 hari, terutama bagi mereka yang datang atau baru tiba dari Eropa,” kata Sabino.
Sumber : Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021