Banjir melanda lima kecamatan yang ada di Kota Binjai akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya dua sungai yang ada di kawasan itu sehingga ribuan rumah warga di kota itu terdampak.
Hal itu disampaikan salah seorang warga korban banjir Azwir, di Binjai, Jumat (4/12).
Karena intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini di Kota Binjai, akhirnya dua sungai besar yang ada meluap yaitu Sungai Mencirim dan Sungai Bingai.
Baca juga: Banjir kiriman, seratusan rumah di Purbasari Simalungun terendam air
Seperti yang terlihat di Kelurahan Setia, Kecamatan Binjai Kota hampir keseluruhan rumah yang ada terendam banjir, katanya.
Dimana air yang berasal dari luapan Sungai Mencirim ini merendam ratusan rumah yang ada dikawasan itu.
Air luapa banjir ini masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 02.00 WIB dini hari dengan ketinggian air mencapai satu hingga dua meter.
"Pada mulanya air masuk dengan lambat namun pasti secara perlahan setelah air terus meninggi, dimana ratusan rumah warga disitu habis terendam," katanya.
Warga terpaksa mengungsi ke badan jalan yang lebih tinggi guna menyelamatkan diri sambil menunggu air surut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu disampaikan salah seorang warga korban banjir Azwir, di Binjai, Jumat (4/12).
Karena intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini di Kota Binjai, akhirnya dua sungai besar yang ada meluap yaitu Sungai Mencirim dan Sungai Bingai.
Baca juga: Banjir kiriman, seratusan rumah di Purbasari Simalungun terendam air
Seperti yang terlihat di Kelurahan Setia, Kecamatan Binjai Kota hampir keseluruhan rumah yang ada terendam banjir, katanya.
Dimana air yang berasal dari luapan Sungai Mencirim ini merendam ratusan rumah yang ada dikawasan itu.
Air luapa banjir ini masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 02.00 WIB dini hari dengan ketinggian air mencapai satu hingga dua meter.
"Pada mulanya air masuk dengan lambat namun pasti secara perlahan setelah air terus meninggi, dimana ratusan rumah warga disitu habis terendam," katanya.
Warga terpaksa mengungsi ke badan jalan yang lebih tinggi guna menyelamatkan diri sambil menunggu air surut.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020