Di masa pandemi COVID-19 ini banyak masyarakat yang meminati bunga hias. Akibatnya permintaan bunga hias pun meningkat. Hanya saja di tengah meningkatnya permintaan bunga hias ini, harga jual bunga pun turut meningkat dikarenakan stok bunga terbatas.

Salah seorang penjual bunga hias yang ada di bilangan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah yang disambangi ANTARA, Sabtu (28/11), menyebutkan, bahwa stok bunga mereka terbatas sementara pesanan terus meningkat.

“Rata-rata bunga ini didatangkan dari Pulau Jawa, hanya beberapa jenis saja yang dibeli dari Tanjung Morawa. Sedangkan masalah harga, mengalami kenaikan pasca viralnya aktivitas masyarakat bercocok tanam bunga hias di tengah pandemi ini,” kata Erna (17) di lokasi penjualan bunganya Erna Flowers di Jalan Padangsidimpuan-Pandan, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah.

Disebutkannya, ada beberapa jeni bunga yang sangat diminati masyarakat saat ini, yaitu bunga aglonema, bunga janda bolong, begonia dan bunga lainnya. Sedangkan harga bunga yang dia jual mulai dari harga Rp5 ribu sampai dengan jutaan rupiah.

Erna pun mengakui, fenomea viralnya bunga hias saat ini membawa keberuntungan bagi mereka. Hanya saja, mereka harus lebih waspada karena marak juga para pencuri bunga saat ini.

“Kami baru saja kemalingan, puluhan bunga hias kami dicuri. Padahal sudah kami pasang CCTV, tetapi bisa juga mereka curi. Pihaknya juga sudah melaporkan hal itu kepada polisi dan masih menunggu hasilnya,” sebut Erna.

Untuk memanjakan pembelinya, Erna Flowers menyediakan semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembeli. Mulai dari pot bunga, tanah hitam, pupuk, beserta obat-obatan.
 
Erna salah seorang penjual bunga hias di Pandan. Menurut Erna penjualan bunga hias meningkat disituasi pandemi ini, hanya saja harga beli bunga juga turut naik saat ini. (ANTARA/Jason Gultom)

Sejumlah pembeli bunga yang belanja di Erna Flowers yang dimintai tanggapannya mengaku, bahwa mereka sangat senang merawat bunga. Hanya saja naiknya harga bunga saat ini menjadi kendala sehingga tidak bisa banyak membeli bibit bunga.

“Memang sudah sejak dulu saya suka merawat bunga. Hanya saja dengan viralnya sekarang budidaya cocok tanam bunga hias, masyarakat jadi heboh, sehingga harga bunga pun jadi melonjak,” ucap Ratna Hutagalung, (37).

Diungkapkannya, harga bibit bunga sebelum viral masih terjangkau. Tetapi saat ini harganya meningkat tajam.

“Kalau dulu bunga jenis Aglonema harganya masih kisaran Rp150ribu per batang, tetapi sekarang sudah menjadi Rp300 ribu, bahkan bisa lebih tergantung ukurannya. Selain itu juga, dulu masih bisa minta bibit dari teman-teman, tetapi sekarang tidak bisa lagi,” keluhnya.

Hal senada juga diakui oleh Seriati Ginting (38). Menurut wanita yang tinggal di Aek Tolang Pandan itu, dia mulai merawat bunga sejak tahun 2011. Dan di tengah pandemi saat ini, ibu satu orang anak ini semakin intens merawat bunga-bunganya karena kegiatan lebih banyak di rumah.
Diakuinya, dengan merawat bunga pikiran lebih tenang. Dan kalau pikiran sudah tenang, maka imun tubuh bertambah dan akan mampu melawan virus.

“Fenomena bunga hias saat ini merupakan hal yang positif di tengah pandemi COVID-19 ini. Karena memang ada kedamaian tersendiri ketika kita melihat bunga yang kita rawat tumbuh subur dan menghasilkan bunga yang indah. Seiring dengan itu maka imun tubuh kita pun akan bertambah, karena ada rasa sukacita,” tandasnya.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020