Sebanyak 42 rumah warga Nagori Bayu Muslimin, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun tertimpa longsor tanah perbukitan.
Pangulu (Kepala Desa Ahmad Simbolon, Sabtu (28/11), menjelaskan, penyebabnya hujan deras selama dua hari, Kamis dan Jumat.
Pada hari pertama mengenai 20 rumah, belum tuntas pembersihan dari unsur kecamatan dan warga, keesokan hujan datang lagi, dan 22 rumah lainnya terdampak.
Baca juga: KPU Simalungun sediakan 636.303 sarung tangan untuk Pilbup
Dia berharap, Pemkab Simalungun memberikan bantuan kepada warga terdampak dan mengatasi agar longsor tidak lagi terjadi.
Dikatakan Ahmad, bencana alam berupa tanah longsor hampir setiap tahun selalu menimpa warga di desanya.
Bupati JR Saragih diwakili Sekretaris Daerah Mixnon Andreas Simamora mengatakan, Pemkab akan memberikan bantuan berupa bahan makanan pokok.
Pihaknya juga akan menentukan langkah antisipasi longsor berkordinasi dengan perangkat daerah terkait dan konsultan untuk penanganan sungai yang menyempit.
Penanaman pohon tanaman keras pada perbukitan yang mengelilingi desa menjadi langkah alternatif untuk pencegahan erosi.
Masyarakat yang bermukim di pinggiran tebing perbukitan diimbau untuk sementara waktu mengungsi ke tempat yang aman.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Pangulu (Kepala Desa Ahmad Simbolon, Sabtu (28/11), menjelaskan, penyebabnya hujan deras selama dua hari, Kamis dan Jumat.
Pada hari pertama mengenai 20 rumah, belum tuntas pembersihan dari unsur kecamatan dan warga, keesokan hujan datang lagi, dan 22 rumah lainnya terdampak.
Baca juga: KPU Simalungun sediakan 636.303 sarung tangan untuk Pilbup
Dia berharap, Pemkab Simalungun memberikan bantuan kepada warga terdampak dan mengatasi agar longsor tidak lagi terjadi.
Dikatakan Ahmad, bencana alam berupa tanah longsor hampir setiap tahun selalu menimpa warga di desanya.
Bupati JR Saragih diwakili Sekretaris Daerah Mixnon Andreas Simamora mengatakan, Pemkab akan memberikan bantuan berupa bahan makanan pokok.
Pihaknya juga akan menentukan langkah antisipasi longsor berkordinasi dengan perangkat daerah terkait dan konsultan untuk penanganan sungai yang menyempit.
Penanaman pohon tanaman keras pada perbukitan yang mengelilingi desa menjadi langkah alternatif untuk pencegahan erosi.
Masyarakat yang bermukim di pinggiran tebing perbukitan diimbau untuk sementara waktu mengungsi ke tempat yang aman.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020