Stasiun Geofisika Deli Serdang bersama bidang Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Pusat memulai melakukan pemasangan Digital Accelerograph di lima lokasi di Sumatra Utara.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Deli Serdang, Teguh Rahayu, di Medan, Jumat (13/11), mengatakan Digital Accelerograph merupakan sensor atau alat untuk mengukur percepatan tanah yang terjadi akibat gempabumi.
Pemasangan Digital Accelerograph tersebut sebagai lanjutan dari kegiatan survei yang telah dilakukan pada bulan Juli 2020.
"Saat ini, pemasangan telah selesai dilakukan di Kantor BPBD Kota Binjai dan Kantor BPBD Kabupaten Karo," katanya.
Ia menjelaskan alat digital yang di pasang tersebut ditujukan sebagai upaya meminimalisasi kerentanan bangunan saat terjadinya gempa bumi di daerah itu.
Accelograph digital stasioner merupakan instrument yang digunakan merekam percepatan tanah akibat guncangan tanah yang sangat kuat (gempa bumi).
"Untuk Sumatera Utara sendiri pemasangan alat digital ini di lima lokasi yaitu di Kantor BPBD Kota Binjai, Kantor BPBD Kab. Karo, Kantor BPBD Kota Pematang Siantar, Kantor BPBD Kab. Asahan, dan Kantor BPBD Kab, Tapanuli Selatan di pusat perkantoran Pemkab Tapanuli Selatan, Sipirok," katanya.
Penempatan peralatan digital tersebut dibagi dalam dua area, yaitu pemasangan luar gedung (outdoor) dan pemasangan dalam gedung (indoor).
Jarak maksimal antara penempatan sangkar sensor accelograph dengan peralatan pendukung maksimal 80 meter.
Untuk penempatan sangkar accelograph di luar gedung (outdoor), kriteria yang dimiliki aman dari banjir, tidak ada rongga.
Di bawah sensor seperti pipa atau saluran serta hindari di atas basement. Bahkan alat tidak ditempatkan di dekat peralatan yang bergetar secara kontinu seperti pompa air, genset, kompresor mesin, dan lainnya.
"Saat ini, digital accelerograph telah selesai dipasang di Kantor BPBD Kota Binjai dan Kantor BPBD Karo, kemudian akan dilanjutkan pemasangan di Pematang Siantar, Asahan, dan Tapabuli Selatan. Diestimasikan, pemasangan ini akan selesai akhir November 2020," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Deli Serdang, Teguh Rahayu, di Medan, Jumat (13/11), mengatakan Digital Accelerograph merupakan sensor atau alat untuk mengukur percepatan tanah yang terjadi akibat gempabumi.
Pemasangan Digital Accelerograph tersebut sebagai lanjutan dari kegiatan survei yang telah dilakukan pada bulan Juli 2020.
"Saat ini, pemasangan telah selesai dilakukan di Kantor BPBD Kota Binjai dan Kantor BPBD Kabupaten Karo," katanya.
Ia menjelaskan alat digital yang di pasang tersebut ditujukan sebagai upaya meminimalisasi kerentanan bangunan saat terjadinya gempa bumi di daerah itu.
Accelograph digital stasioner merupakan instrument yang digunakan merekam percepatan tanah akibat guncangan tanah yang sangat kuat (gempa bumi).
"Untuk Sumatera Utara sendiri pemasangan alat digital ini di lima lokasi yaitu di Kantor BPBD Kota Binjai, Kantor BPBD Kab. Karo, Kantor BPBD Kota Pematang Siantar, Kantor BPBD Kab. Asahan, dan Kantor BPBD Kab, Tapanuli Selatan di pusat perkantoran Pemkab Tapanuli Selatan, Sipirok," katanya.
Penempatan peralatan digital tersebut dibagi dalam dua area, yaitu pemasangan luar gedung (outdoor) dan pemasangan dalam gedung (indoor).
Jarak maksimal antara penempatan sangkar sensor accelograph dengan peralatan pendukung maksimal 80 meter.
Untuk penempatan sangkar accelograph di luar gedung (outdoor), kriteria yang dimiliki aman dari banjir, tidak ada rongga.
Di bawah sensor seperti pipa atau saluran serta hindari di atas basement. Bahkan alat tidak ditempatkan di dekat peralatan yang bergetar secara kontinu seperti pompa air, genset, kompresor mesin, dan lainnya.
"Saat ini, digital accelerograph telah selesai dipasang di Kantor BPBD Kota Binjai dan Kantor BPBD Karo, kemudian akan dilanjutkan pemasangan di Pematang Siantar, Asahan, dan Tapabuli Selatan. Diestimasikan, pemasangan ini akan selesai akhir November 2020," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020