Dinas Kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) Propinsi Sumatera Utara mencanangkan delapan arah kebijakan dan strategi pembangunan dalam rangka pengembangan pariwisata kawasan danau Toba berbasis taman bumi (Geopark).
"Arah kebijakan tersebut dipaparkan pada rapat koordinasi rencana aksi rekomendasi UNESCO Global Geopark (UGG) Kaldera Toba sebagai dukungan pengembangan pariwisata super prioritas Toba", kata Kepala Disbudpar Sumatera Utara, Ria Nofida Telambanua di Balige
Jumat (6/11) .
Arah kebijakan pertama kata dia, penataan destinasi dengan pendekatan aksebilitas, amenitas dan pengembangan atraksi di destinasi pariwisata propinsi dan kawasan strategis serta Geopark Kaldera Toba berdasarkan rencana induk pengembangan pariwisata propinsi Sumatera utara.
Baca juga: Libur panjang, pengunjung padati wisata Danau Toba
Promosi dan publikasi pariwisata melalui sistem informasi teknologi serta event berskala nasional maupun internasional mencakup festival seni budaya, festival kopi, karnaval budaya merupakan arah kebijakan kedua dan ketiga.
Arah Kebijakan keempat dan ke lima lanjutnya, yaitu peningkatan kapasitas pelaku industri dan usaha pariwisata di kawasan destinasi serta peningkatan kualitas maupun kuantitas pelaksanaan festival/gelar seni dan pembinaan terhadap sanggar seni serta lembaga budaya.
Peningkatan revitalisasi dan pelestarian situs/cagar budaya serta pengembangan pusat kawasan budaya dan wisata religi menjadi arah kebijakan ke enam dan ketujuh.
Terakhir, kata Ria Novida yakni optimalisasi pengelolaan museum negeri dan taman budaya Sumut melalui cinta budaya mencakup renovasi museum dan taman budaya.
Koordinator Destinasi Area I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Andhy Marpaung menjelaskan, pihaknya menggelar rapat koordinasi rencana aksi rekomendasi UGG Kaldera Toba itu dalam rangka memberikan dukungan pengembangan atraksi, aksebilitas dan aminitas pariwisata di destinasi pariwisata super prioritas Toba.
"Rakor ini, baru pertama sekali digelar setelah UNESCO menetapkan Danau Toba sebagai Toba Caldera UNESCO Global Geopark pada 7 Juli 2020 lalu", kata Andy.
Tujuan Rakor yang dihadiri sejumlah stake holder ini lanjutnya, dalam rangka memetakan dan mengidentifikasi program dan kegiatan dukungan
lintas kementerian serta lembaga, provinsi dan kabupaten untuk Geopark Kaldera Toba tahun 2021.
"Juga dalam rangka memetakan dan mengidentifikasi program dan kegiatan rencana aksi Geopark Nasional UGG Geopark Kaldera Toba 2020-2024 serta memantau progres tindak lanjut Rekomendasi UNESCO untuk Kaldera Toba," jelas Andy.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Arah kebijakan tersebut dipaparkan pada rapat koordinasi rencana aksi rekomendasi UNESCO Global Geopark (UGG) Kaldera Toba sebagai dukungan pengembangan pariwisata super prioritas Toba", kata Kepala Disbudpar Sumatera Utara, Ria Nofida Telambanua di Balige
Jumat (6/11) .
Arah kebijakan pertama kata dia, penataan destinasi dengan pendekatan aksebilitas, amenitas dan pengembangan atraksi di destinasi pariwisata propinsi dan kawasan strategis serta Geopark Kaldera Toba berdasarkan rencana induk pengembangan pariwisata propinsi Sumatera utara.
Baca juga: Libur panjang, pengunjung padati wisata Danau Toba
Promosi dan publikasi pariwisata melalui sistem informasi teknologi serta event berskala nasional maupun internasional mencakup festival seni budaya, festival kopi, karnaval budaya merupakan arah kebijakan kedua dan ketiga.
Arah Kebijakan keempat dan ke lima lanjutnya, yaitu peningkatan kapasitas pelaku industri dan usaha pariwisata di kawasan destinasi serta peningkatan kualitas maupun kuantitas pelaksanaan festival/gelar seni dan pembinaan terhadap sanggar seni serta lembaga budaya.
Peningkatan revitalisasi dan pelestarian situs/cagar budaya serta pengembangan pusat kawasan budaya dan wisata religi menjadi arah kebijakan ke enam dan ketujuh.
Terakhir, kata Ria Novida yakni optimalisasi pengelolaan museum negeri dan taman budaya Sumut melalui cinta budaya mencakup renovasi museum dan taman budaya.
Koordinator Destinasi Area I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Andhy Marpaung menjelaskan, pihaknya menggelar rapat koordinasi rencana aksi rekomendasi UGG Kaldera Toba itu dalam rangka memberikan dukungan pengembangan atraksi, aksebilitas dan aminitas pariwisata di destinasi pariwisata super prioritas Toba.
"Rakor ini, baru pertama sekali digelar setelah UNESCO menetapkan Danau Toba sebagai Toba Caldera UNESCO Global Geopark pada 7 Juli 2020 lalu", kata Andy.
Tujuan Rakor yang dihadiri sejumlah stake holder ini lanjutnya, dalam rangka memetakan dan mengidentifikasi program dan kegiatan dukungan
lintas kementerian serta lembaga, provinsi dan kabupaten untuk Geopark Kaldera Toba tahun 2021.
"Juga dalam rangka memetakan dan mengidentifikasi program dan kegiatan rencana aksi Geopark Nasional UGG Geopark Kaldera Toba 2020-2024 serta memantau progres tindak lanjut Rekomendasi UNESCO untuk Kaldera Toba," jelas Andy.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020