Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengirim persembahan ke Kuil Yasukuni yang kontroversial bagi korban perang bertepatan dengan festival musim gugur, demikian penyiar publik NHK melaporkan pada Sabtu.

Hal itu akan jadi persembahan pertama Suga ke kuil itu sejak menjabat bulan lalu. Pendahulunya, Shinzo Abe, juga secara teratur mengirim persembahan-persembahan lewat seorang ajudan pada hari ulang tahun penyerahan Jepang dalam Perang Dunia II dan selama festival musim semi dan musim gugur di kuil itu, menahan diri mengunjungi secara pribadi untuk menghindari kemarahan China dan Korea Selatan.

Kuil itu, di Tokyo, dipandang oleh Beijing dan Seoul sebagai simbol agresi militer masa lalu Jepang karena kuil itu menjadi tempat penghormatan 14 para pemimpin Jepang di masa perang yang dituduh sebagai para penjahat perang oleh peradilan Sekutu juga sebagai korban perang.

Ziarah Abe ke kuil itu pada 2013 mengundang kemurkaan di Korea Selatan dan China dan ekspresi "kekecewaan" dari Amerika Serikat.

Suga mengunjungi kuil itu pada Agustus 2011, menurut unggahan pada blog resminya, tepat sebelum menjadi sekretaris kabinet Pemerintahan Abe pada Desember 2012.

Ikatan antara Tokyo dan Seoul tetap tegang karena kenangan pahit atas penjajahan Jepang di semenanjung Korea pada 1910-1945, termasuk pertikaian soal ganti rugi bagi warga Korea yang dipaksa bekerja di lokasi-lokasi yang dikuasi Jepang selama masa perang. Tokyo mengatakan masalah itu terselesaikan melalui traktat 1965 yang menormalkan hubungan bilateral.

Abe mengunjungiY asukuni pada 19 September, beberapa hari setelah mundur sebagai pemimpin Jepang.

Sumber: Reuters

 

Pewarta: Mulyo Sunyoto

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020