PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), tetap komitmen menjaga keseimbangan ekosistem Danau Toba.
Dalam memproduksi, perusahaan menerapkan budidaya perikanan berkelanjutan untuk keseimbangan ekosistem Danau Toba.
Imam Santoso, Deputy Head of Tilapia Operation Simalungun, Imam Santoso, Kamis (1/10), pun memaparkan operasional perusahaan sejak tahun 2012.
Baca juga: Personel Polres Simalungun dilarang unggah foto bersama calon kepala daerah
Dalam memproduksi, perusahaan menerapkan budidaya perikanan berkelanjutan dengan mengutamakan proses ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pada tahun 2019 katanya, produksi STP di Tambun Raya masih di bawah jauh dari izin yang diberikan pemerintah, yakni sebanyak 7.780 ton dari 30.000 ton.
Baca juga: Polres Simalungun bakti sosial jelang HUT TNI tahun 2020
Perusahaan juga memasang jaring di dasar keramba budidaya untuk menampung feses ikan dan rutin melakukan pembersihan limbah ikan mati, baik yang mengapung maupun tenggelam.
Karenanya, STP telah mengantongi serifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta sertifikat internasional seperti Aquaculture Stewardships Council (ASC) dan Best Aquaculture Practice (BAP).
Mengingat pentingnya peran berbagai pihak dalam melestarikan lingkungan di wilayah Danau Toba, STP bersinergi dengan masyarakat dalam pembinaan dan pelatihan budidaya perikanan yang ramah lingkungan.
Perusahaan juga menginisisasi berbagai program dengan menggandeng berbagai pihak, di antaranya melakukan penghijauan daerah tangkapan Alair Danau Toba seluas 20 hektare.
Pembuatan filter air bersih untuk bahan baku air minum bagi masyarakat di wilayah Tambun Raya, pelaksanakan kegiatan JAPFA for Kids Go Green yang menyasar anak usia sekolah dasar, serta edukasi perilaku hidup bersih dan sehat.
Karena itu, diharapkan keberadaan perusahaan dapat bermanfaat dan berdampak besar bagi masyarakat sekitar dan juga wilayah Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Dalam memproduksi, perusahaan menerapkan budidaya perikanan berkelanjutan untuk keseimbangan ekosistem Danau Toba.
Imam Santoso, Deputy Head of Tilapia Operation Simalungun, Imam Santoso, Kamis (1/10), pun memaparkan operasional perusahaan sejak tahun 2012.
Baca juga: Personel Polres Simalungun dilarang unggah foto bersama calon kepala daerah
Dalam memproduksi, perusahaan menerapkan budidaya perikanan berkelanjutan dengan mengutamakan proses ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pada tahun 2019 katanya, produksi STP di Tambun Raya masih di bawah jauh dari izin yang diberikan pemerintah, yakni sebanyak 7.780 ton dari 30.000 ton.
Baca juga: Polres Simalungun bakti sosial jelang HUT TNI tahun 2020
Perusahaan juga memasang jaring di dasar keramba budidaya untuk menampung feses ikan dan rutin melakukan pembersihan limbah ikan mati, baik yang mengapung maupun tenggelam.
Karenanya, STP telah mengantongi serifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta sertifikat internasional seperti Aquaculture Stewardships Council (ASC) dan Best Aquaculture Practice (BAP).
Mengingat pentingnya peran berbagai pihak dalam melestarikan lingkungan di wilayah Danau Toba, STP bersinergi dengan masyarakat dalam pembinaan dan pelatihan budidaya perikanan yang ramah lingkungan.
Perusahaan juga menginisisasi berbagai program dengan menggandeng berbagai pihak, di antaranya melakukan penghijauan daerah tangkapan Alair Danau Toba seluas 20 hektare.
Pembuatan filter air bersih untuk bahan baku air minum bagi masyarakat di wilayah Tambun Raya, pelaksanakan kegiatan JAPFA for Kids Go Green yang menyasar anak usia sekolah dasar, serta edukasi perilaku hidup bersih dan sehat.
Karena itu, diharapkan keberadaan perusahaan dapat bermanfaat dan berdampak besar bagi masyarakat sekitar dan juga wilayah Sumatera Utara.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020