Pemkab Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara menggelar kegiatan tes usap secara massal bagi aparatur sipil negara maupun masyarakat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona (COVID-19).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Serdang Bedagai Drs Akmal AP di Seirampah, Selasa, mengatakan tes usap massal itu merupakan program dari Kementrian Kesehatan dan menyasar ke seluruh daerah yang masyarakatnya terdapat positif COVID-19.
Baca juga: Sebanyak 109 pasien positif COVID-19 di Serdang Bedagai sembuh
"Untuk Serdang Bedagai akan dilaksanakan selama dua hari di tempat yang berbeda. Hari ini di Dinas Kesehatan dan di Puskesmas Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, sedangkan besok di Puskesmas Kecamatan Sipispis dan di Kantor Pengadilan," katanya.
Ia mengatakan, target tes usap massal itu sebanyak 300-400 orang ASN dan masyarakat Serdang Bedagai dengan harapan dan tujuan sesuai prinsip "cari, temukan, isolasi dan obati".
"Semakin dicari dan semakin banyak yang ditemukan akan semakin gampang untuk memutus mata rantai penyebarannya," katanya.
Namun, lanjutnya lagi, pihaknya menyadari bahwa antisipasi masyarakat terhadap virus asal Wuhan tersebut masih dirasa kurang.
Baca juga: 15 warga Sergai sembuh dari COVID-19
Hal ini dikarenakan masih adanya rasa ketakutan, karena jika telah dinyatakan positif maka korban akan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
"Ini yang membuat masyarakat takut dan enggan untuk melakukan tes usap karena jika hasilnya positif maka akan dijemput oleh petugas rumah sakit. Namun bagi masyarakat yang dinyatakan positif dengan status orang tanpa gejala tidak dirujuk di RS, akan tetapi dilakukan isolasi mandiri di rumahnya dan tetap menjalankan SOP kesehatan sesuai prosedur," katanya.
Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Serdang Bedagai akan terus memonitor dengan cepat terkait pandemi virus corona yang hingga sampai hari ini masih membutuhkan penanganan secara maksimal.
"Kami tetap mengedukasi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun serta menjaga jarak agar dapat memutus mata rantai penyebarannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Serdang Bedagai Drs Akmal AP di Seirampah, Selasa, mengatakan tes usap massal itu merupakan program dari Kementrian Kesehatan dan menyasar ke seluruh daerah yang masyarakatnya terdapat positif COVID-19.
Baca juga: Sebanyak 109 pasien positif COVID-19 di Serdang Bedagai sembuh
"Untuk Serdang Bedagai akan dilaksanakan selama dua hari di tempat yang berbeda. Hari ini di Dinas Kesehatan dan di Puskesmas Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, sedangkan besok di Puskesmas Kecamatan Sipispis dan di Kantor Pengadilan," katanya.
Ia mengatakan, target tes usap massal itu sebanyak 300-400 orang ASN dan masyarakat Serdang Bedagai dengan harapan dan tujuan sesuai prinsip "cari, temukan, isolasi dan obati".
"Semakin dicari dan semakin banyak yang ditemukan akan semakin gampang untuk memutus mata rantai penyebarannya," katanya.
Namun, lanjutnya lagi, pihaknya menyadari bahwa antisipasi masyarakat terhadap virus asal Wuhan tersebut masih dirasa kurang.
Baca juga: 15 warga Sergai sembuh dari COVID-19
Hal ini dikarenakan masih adanya rasa ketakutan, karena jika telah dinyatakan positif maka korban akan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
"Ini yang membuat masyarakat takut dan enggan untuk melakukan tes usap karena jika hasilnya positif maka akan dijemput oleh petugas rumah sakit. Namun bagi masyarakat yang dinyatakan positif dengan status orang tanpa gejala tidak dirujuk di RS, akan tetapi dilakukan isolasi mandiri di rumahnya dan tetap menjalankan SOP kesehatan sesuai prosedur," katanya.
Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Serdang Bedagai akan terus memonitor dengan cepat terkait pandemi virus corona yang hingga sampai hari ini masih membutuhkan penanganan secara maksimal.
"Kami tetap mengedukasi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun serta menjaga jarak agar dapat memutus mata rantai penyebarannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020