Babinsa Koramil 06/Dolok Kodim 0212/TS turun sosialisasi ke masyarakat Desa Aek Kundur, Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) upata pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah itu.
"Sosialisasi ini penting upaya mengantisipasi Karhutla tidak terjadi," kata Babinsa Koramil 06/Dolok Kodim 0212/TS (Tapsel) Serda Budi Rambe secara tertulis yang diterima, Kamis (20/8).
Menurut dia akhir-akhir ini bencana Karhutla di wilayah Tapanuli Bagian Selatan termasuk di Wilayah Paluta kerap terjadi, apa lagi memasuki musim kemarau.
"Mudah-mudahan melalui sosialisasi ini masyarakat khususnya Desa Kundur menyadari betul dari bahaya serta sanksi apabila sengaja membakar hutan dan lahan yang bisa berdampak kerusakan ekosistem," katanya.
Dia mengakui bahwasanya masih banyak warga masyarakat utamanya di wilayah binaannya yang belum memahami tentang bahaya karhutla (membuka lahan dengan cara membakar).
"Membuka lahan dengan cara membakar dengan alasan mempermudah pekerjaan itu dilarang, soalnya berbahaya karena bisa berdampak buruk terhadap meluasnya lokasi kebakaran dan rusaknya ekosistem," tegasnya.
Selain mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran, dia juga mengajak warga masyarakat desa untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan apalagi di kawasan areal hitan dan lahan yang mudah terbakar.
Dalam kesempatan ini Babinsa Serda Budi Rambe juga melakukan pemasangan baliho larangan membakar hitan dan lahan serta ancaman hukuman bahi setiap pelaku.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Sosialisasi ini penting upaya mengantisipasi Karhutla tidak terjadi," kata Babinsa Koramil 06/Dolok Kodim 0212/TS (Tapsel) Serda Budi Rambe secara tertulis yang diterima, Kamis (20/8).
Menurut dia akhir-akhir ini bencana Karhutla di wilayah Tapanuli Bagian Selatan termasuk di Wilayah Paluta kerap terjadi, apa lagi memasuki musim kemarau.
"Mudah-mudahan melalui sosialisasi ini masyarakat khususnya Desa Kundur menyadari betul dari bahaya serta sanksi apabila sengaja membakar hutan dan lahan yang bisa berdampak kerusakan ekosistem," katanya.
Dia mengakui bahwasanya masih banyak warga masyarakat utamanya di wilayah binaannya yang belum memahami tentang bahaya karhutla (membuka lahan dengan cara membakar).
"Membuka lahan dengan cara membakar dengan alasan mempermudah pekerjaan itu dilarang, soalnya berbahaya karena bisa berdampak buruk terhadap meluasnya lokasi kebakaran dan rusaknya ekosistem," tegasnya.
Selain mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran, dia juga mengajak warga masyarakat desa untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan apalagi di kawasan areal hitan dan lahan yang mudah terbakar.
Dalam kesempatan ini Babinsa Serda Budi Rambe juga melakukan pemasangan baliho larangan membakar hitan dan lahan serta ancaman hukuman bahi setiap pelaku.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020