Federasi otomotif internasional FIA bakal melakukan perubahan regulasi Formula 1 musim 2021 untuk menghindari penjiplakan desain mobil menyusul kasus protes Renault terhadap Racing Point.
Racing Point secara terbuka mengakui jika mereka terinspirasi dari mobil Mercedes 2019 ketika mendesain mobil mereka tahun ini, RP20, yang dijuluki "pink Mercedes".
Renault telah tiga kali mengajukan protes resmi terkait legalitas mobil sang rival itu dan pada Jumat para steward mengabulkan protes tersebut dan menjatuhi Racing Point denda 400.000 euro dan pengurangan 15 poin konstruktor karena kedapatan menggunakan komponen yang didesain oleh tim lain.
Baca juga: Lewis Hamilton ungkap alasan belum perpanjang kontrak dengan Mercedes
Racing Point terbukti menggunakan brake duct yang didesain oleh Mercedes.
Bagian lebih luas dari protes Renault itu sebenarnya ingin menggarisbawahi bagaimana wajah F1 dalam jangka panjang, apakah mereka bakal mengizinkan penjiplakan hingga menghadirkan sejumlah mobil yang terlihat serupa di masa depan.
Niklas Tombazis, ofisial FIA yang bertanggung jawab soal balap kursi tunggal, mengakui jika penjiplakan di F1 telah berlangsung lama, entah dari foto, atau membuat konsep yang serupa di sejumlah area.
Baca juga: Renault protes legalitas mobil Racing Point untuk ketiga kalinya
"Kami kira ini tidak akan berhenti seutuhnya di masa depan. Tapi kami menganggap Racing Point mengambil level yang lain. Mereka jelas memutuskan mengadopsi filosofi ini untuk keseluruhan mobil dari apa yang saya sebut pergeseran paradigma," kata Tombazis seperti dilansir laman resmi Formula 1, Jumat.
"Akan tetapi, kami tidak berpikir F1 harus menjadi seperti ini. Kami tidak ingin tahun depan memiliki delapan atau sepuluh Mercedes, atau jiplakan dari Mercedes, di grid... kami tidak ingin ini menjadi norma di F1.
Tombazis mengatakan jika dalam waktu dekat FIA akan memperkenalkan amandemen regulasi olahraga 2021 yang akan mencegah hal tersebut menjadi norma.
"Ini akan mencegah penggunaan bagian ekstensif dari foto untuk menjiplak keseluruhan porsi dari mobil lain seperti yang telah dilakukan Racing Point.
"Kami masih menerima komponen individu untuk dijiplak, dan sejumlah area lokal, tapi kami tidak ingin keseluruhan mobil secara fundamental adalah tiruan dari mobil lain."
Sementara regulasi tahun depan cukup stabil, FIA mengakui mereka tidak berharap tim memulai dari nol, tapi lebih menekankan jika penjiplakan tidak akan diizinkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Racing Point secara terbuka mengakui jika mereka terinspirasi dari mobil Mercedes 2019 ketika mendesain mobil mereka tahun ini, RP20, yang dijuluki "pink Mercedes".
Renault telah tiga kali mengajukan protes resmi terkait legalitas mobil sang rival itu dan pada Jumat para steward mengabulkan protes tersebut dan menjatuhi Racing Point denda 400.000 euro dan pengurangan 15 poin konstruktor karena kedapatan menggunakan komponen yang didesain oleh tim lain.
Baca juga: Lewis Hamilton ungkap alasan belum perpanjang kontrak dengan Mercedes
Racing Point terbukti menggunakan brake duct yang didesain oleh Mercedes.
Bagian lebih luas dari protes Renault itu sebenarnya ingin menggarisbawahi bagaimana wajah F1 dalam jangka panjang, apakah mereka bakal mengizinkan penjiplakan hingga menghadirkan sejumlah mobil yang terlihat serupa di masa depan.
Niklas Tombazis, ofisial FIA yang bertanggung jawab soal balap kursi tunggal, mengakui jika penjiplakan di F1 telah berlangsung lama, entah dari foto, atau membuat konsep yang serupa di sejumlah area.
Baca juga: Renault protes legalitas mobil Racing Point untuk ketiga kalinya
"Kami kira ini tidak akan berhenti seutuhnya di masa depan. Tapi kami menganggap Racing Point mengambil level yang lain. Mereka jelas memutuskan mengadopsi filosofi ini untuk keseluruhan mobil dari apa yang saya sebut pergeseran paradigma," kata Tombazis seperti dilansir laman resmi Formula 1, Jumat.
"Akan tetapi, kami tidak berpikir F1 harus menjadi seperti ini. Kami tidak ingin tahun depan memiliki delapan atau sepuluh Mercedes, atau jiplakan dari Mercedes, di grid... kami tidak ingin ini menjadi norma di F1.
Tombazis mengatakan jika dalam waktu dekat FIA akan memperkenalkan amandemen regulasi olahraga 2021 yang akan mencegah hal tersebut menjadi norma.
"Ini akan mencegah penggunaan bagian ekstensif dari foto untuk menjiplak keseluruhan porsi dari mobil lain seperti yang telah dilakukan Racing Point.
"Kami masih menerima komponen individu untuk dijiplak, dan sejumlah area lokal, tapi kami tidak ingin keseluruhan mobil secara fundamental adalah tiruan dari mobil lain."
Sementara regulasi tahun depan cukup stabil, FIA mengakui mereka tidak berharap tim memulai dari nol, tapi lebih menekankan jika penjiplakan tidak akan diizinkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020