BNI Syariah menerapkan enam strategi untuk mempertahankan kinerja bagus atau positif di masa pandemi COVID-19.

Pemimpin BNI Syariah cabang Medan, Imam Samekto dalam Webinar Nasional Ekonomi Syariah yang digelar Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), di Medan, Kamis (23/7), mengatakan, perlu strategi untuk bisa bertahan di pandemi COVID-19.

Sedikitnya ada enam strategi yang dijalankan BNI Syariah mulai dengan menjaga likuiditas, kualitas pembiayaan, menjaga kepercayaan masyarakat,  percepatan proses digital, beradaptasi terhadap perubahan pola transaksi, serta kolaborasi.

Baca juga: BNI Syariah di Sumut percepat waktu operasional pada normal baru

“Strategi itu sudah dijalankan BNI Syariah dan sudah terbukti efektif, "ujar Imam dalam webinar yang dibuka Rektor UISU, Dr H Yanhar Jamaluddin.

Selain strategi, perbankan syariah dan pelaku usaha juga harus melakukan inovasi untuk bisa bertahan menghadapi tantangan.

Perbankan dan pengusaha harus tanggap dan bisa melihat peluang bisnis di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: BNI Syariah catatkan laba naik 58,1 persen pada Triwulan I 2020

Imam menyebutkan, pada semester pertama 2020, dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah sebesar Rp43,64 triliun dengan pembiayaan sebesar Rp31,32 triliun.

Angka Non Performing Financing (NPF) juga terkendali atau masih di kisaran 3,78 persen.

"Laba BNI Syariah di semester I sebesar Rp267 miliar," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020