Brazil dan Argentina mencatat rekor harian untuk kasus COVID-19 yang dikonfirmasi pada hari Rabu, mendorong jumlah total kasus di Amerika Latin melewati 4 juta.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah tersebut kesulitan dalam mengendalikan pandemi.
Brazil melaporkan 67.860 kasus tambahan virus pada hari Rabu, bersama dengan 1.284 kematian. Itu membuat jumlah total kasus di negara terbesar di Amerika Latin ini menjadi 2.227.514, sementara kematian meningkat menjadi 82.771.
Argentina membukukan rekor harian 5.782 kasus yang dikonfirmasi, sebagian besar di dalam dan di sekitar ibu kota, Buenos Aires, menjadikan jumlah total yang terinfeksi di negara itu 141.900.
Baca juga: Selain China, Indonesia kembangkan vaksin COVID-19 bersama Korsel
Peru, yang memiliki jumlah kasus tertinggi kedua di Amerika Latin di belakang Brasil, menambahkan 3.688 orang yang sebelumnya tidak terhitung dalam jumlah kematiannya pada hari Rabu, dengan korban jiwa hampir 17.500.
Negara penghasil tembaga Andes itu mencatat 4.463 kasus baru untuk hari itu, menjadikan totalnya 366.550, dua kali lipat dari jumlah pada awal Juni.
Angka-angka tersebut menunjukkan negara-negara Amerika Latin masih berjuang dalam menahan pandemi, meskipun berbagai strategi telah digunakan untuk memerangi wabah.
Baca juga: Texas simpan mayat di truk saat kematian corona meningkat
Di Brazil, Presiden Jair Bolsonaro tidak serius dalam penanganan COVID-19.
Pada 7 Juli, mantan kapten angkatan darat itu dinyatakan positif mengidap virus corona.
Sejak itu, dia menggunakan hydroxychloroquine meskipun obat tersebut tidak terlalu efektif dalam melawan corona.
Dia dinyatakan positif lagi pada hari Rabu.
Argentina dan Peru menerapkan karantina wilayah ketat sejak awal, tetapi tidak pernah berhasil menghilangkan penularan virus oleh masyarakat, dan, seperti di Brazil, para pemimpin menghadapi tekanan yang semakin besar untuk membuka ekonomi karena kelaparan dan pengangguran.
Karena pemerintah Argentina telah mengurangi langkah-langkah penguncian dalam beberapa pekan terakhir, kasus COVID-19 di negara itu telah meningkat tajam.
Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan pada hari Rabu 6.019 infeksi baru corona yang dikonfirmasi dan 790 kematian tambahan, sehingga total di negara itu menjadi 362.274 kasus dan 41.190 kematian.
Pemerintah Meksiko mengatakan jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi kemungkinan jauh lebih tinggi daripada kasus yang dikonfirmasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah tersebut kesulitan dalam mengendalikan pandemi.
Brazil melaporkan 67.860 kasus tambahan virus pada hari Rabu, bersama dengan 1.284 kematian. Itu membuat jumlah total kasus di negara terbesar di Amerika Latin ini menjadi 2.227.514, sementara kematian meningkat menjadi 82.771.
Argentina membukukan rekor harian 5.782 kasus yang dikonfirmasi, sebagian besar di dalam dan di sekitar ibu kota, Buenos Aires, menjadikan jumlah total yang terinfeksi di negara itu 141.900.
Baca juga: Selain China, Indonesia kembangkan vaksin COVID-19 bersama Korsel
Peru, yang memiliki jumlah kasus tertinggi kedua di Amerika Latin di belakang Brasil, menambahkan 3.688 orang yang sebelumnya tidak terhitung dalam jumlah kematiannya pada hari Rabu, dengan korban jiwa hampir 17.500.
Negara penghasil tembaga Andes itu mencatat 4.463 kasus baru untuk hari itu, menjadikan totalnya 366.550, dua kali lipat dari jumlah pada awal Juni.
Angka-angka tersebut menunjukkan negara-negara Amerika Latin masih berjuang dalam menahan pandemi, meskipun berbagai strategi telah digunakan untuk memerangi wabah.
Baca juga: Texas simpan mayat di truk saat kematian corona meningkat
Di Brazil, Presiden Jair Bolsonaro tidak serius dalam penanganan COVID-19.
Pada 7 Juli, mantan kapten angkatan darat itu dinyatakan positif mengidap virus corona.
Sejak itu, dia menggunakan hydroxychloroquine meskipun obat tersebut tidak terlalu efektif dalam melawan corona.
Dia dinyatakan positif lagi pada hari Rabu.
Argentina dan Peru menerapkan karantina wilayah ketat sejak awal, tetapi tidak pernah berhasil menghilangkan penularan virus oleh masyarakat, dan, seperti di Brazil, para pemimpin menghadapi tekanan yang semakin besar untuk membuka ekonomi karena kelaparan dan pengangguran.
Karena pemerintah Argentina telah mengurangi langkah-langkah penguncian dalam beberapa pekan terakhir, kasus COVID-19 di negara itu telah meningkat tajam.
Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan pada hari Rabu 6.019 infeksi baru corona yang dikonfirmasi dan 790 kematian tambahan, sehingga total di negara itu menjadi 362.274 kasus dan 41.190 kematian.
Pemerintah Meksiko mengatakan jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi kemungkinan jauh lebih tinggi daripada kasus yang dikonfirmasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020