Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pemotongan anggaran Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada tahun 2020 sebesar Rp204,21 miliar atau sebesar 30,9 persen dari anggaran semula.
Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, menyatakan sejumlah masukan dan saran sudah disampaikan anggota komisi kepada Perpusnas dalam rapat sebelumnya.
Dia meminta agar Perpusnas mensimulasikan masukan dan saran tersebut dalam penyusunan program dan kegiatan 2021. Ada beberapa hal yang menjadi catatan, salah satunya adalah merumuskan program inovatif untuk meningkatkan gerakan literasi.
"Misalnya mengadakan lomba bertutur, mendekatkan pembangunan perpustakaan di tempat-tempat keramaian," kata Huda.
Selain itu, Huda meminta jajaran pimpinan Perpusnas agar membuka ruang bagi masyarakat untuk menerima masukan terhadap pengembangan layanan perpustakaan baik digital maupun nondigital serta membuat peta jalan Perpusnas hingga 2024.
"Sehingga pencapaian target pembangunan nasional di bidang perpustakaan lebih terarah dan terukur," kata Huda lagi.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan penambahan anggaran pada 2021 diajukan untuk menyesuaikan target pengembangan perpustakaan dan literasi yang mengalami pemotongan akibat pandemi COVID-19 pada 2020.
"Selain itu, struktur organisasi Perpusnas mengalami penataan organisasi dan tata kerja dengan penambahan enam unit eselon dua," kata Syarif.
Sebelumnya, anggota Komisi X DPR Putra Nababan memuji kontribusi Perpusnas selama pandemi COVID-19 sebagai pemasok kebutuhan informasi melalui bahan bacaan.
Putra berharap Perpusnas bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain dalam menjalankan program dan kegiatan sehingga bisa fokus pada anggaran.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR Mujib Rohmat meminta Perpusnas agar menyelenggarakan lomba bertutur dengan cerita yang mendukung pariwisata di setiap daerah.
Mujib juga meminta agar Perpusnas memberikan bantuan buku keterampilan hidup, khususnya untuk Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).
"Kehadiran perpustakaan sangat dibutuhkan untuk menjangkau pelosok daerah di Indonesia, khususnya daerah 3T. Perpusnas bisa menjangkau melalui bantuan buku dan mobil perpustakaan keliling," kata Mujib.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, menyatakan sejumlah masukan dan saran sudah disampaikan anggota komisi kepada Perpusnas dalam rapat sebelumnya.
Dia meminta agar Perpusnas mensimulasikan masukan dan saran tersebut dalam penyusunan program dan kegiatan 2021. Ada beberapa hal yang menjadi catatan, salah satunya adalah merumuskan program inovatif untuk meningkatkan gerakan literasi.
"Misalnya mengadakan lomba bertutur, mendekatkan pembangunan perpustakaan di tempat-tempat keramaian," kata Huda.
Selain itu, Huda meminta jajaran pimpinan Perpusnas agar membuka ruang bagi masyarakat untuk menerima masukan terhadap pengembangan layanan perpustakaan baik digital maupun nondigital serta membuat peta jalan Perpusnas hingga 2024.
"Sehingga pencapaian target pembangunan nasional di bidang perpustakaan lebih terarah dan terukur," kata Huda lagi.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan penambahan anggaran pada 2021 diajukan untuk menyesuaikan target pengembangan perpustakaan dan literasi yang mengalami pemotongan akibat pandemi COVID-19 pada 2020.
"Selain itu, struktur organisasi Perpusnas mengalami penataan organisasi dan tata kerja dengan penambahan enam unit eselon dua," kata Syarif.
Sebelumnya, anggota Komisi X DPR Putra Nababan memuji kontribusi Perpusnas selama pandemi COVID-19 sebagai pemasok kebutuhan informasi melalui bahan bacaan.
Putra berharap Perpusnas bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain dalam menjalankan program dan kegiatan sehingga bisa fokus pada anggaran.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR Mujib Rohmat meminta Perpusnas agar menyelenggarakan lomba bertutur dengan cerita yang mendukung pariwisata di setiap daerah.
Mujib juga meminta agar Perpusnas memberikan bantuan buku keterampilan hidup, khususnya untuk Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).
"Kehadiran perpustakaan sangat dibutuhkan untuk menjangkau pelosok daerah di Indonesia, khususnya daerah 3T. Perpusnas bisa menjangkau melalui bantuan buku dan mobil perpustakaan keliling," kata Mujib.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020