PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) /Pelindo 1 mendatangkan satu unit kapal tunda (tug boat) Hang Tuah VIII ke Pelabuhan Kualatanjung untuk meningkatkan pelayanan di pelabuhan itu.

"KT (kapal tunda) Hang Tuah VIII buatan perusahaan di Batam itu memiliki panjang 30 meter," ujar Vice President Public Relation Pelindo I, Fiona Sari Utami di Medan, Kamis.

Kapal tunda itu dilengkapi dengan dua unit mesin induk dan Steerable Rudder Propeller (SRP) dengan masing-masing mesin induk memiliki daya kekuatan 1800 HP pada putaran 750-1000 RPM.

Baca juga: PT Pelindo I salurkan dana kemitraan UMKM Rp2,4 miliar

Kapal tunda itu juga dilengkapi teknologi baru Integrated Bridge System (IBS) dan Alarm Monitoring System (AMS) yang dapat mengendalikan peralatan dalam satu konsol.

Teknologi tersebut juga dapat memonitor kondisi kapal secara menyeluruh terutama untuk mesin utama dan pendukung dan sistem propulsi (penggerak).

"Pengoperasian kapal tunda yang berfungsi untuk mendorong kapal yang hendak bersandar di dermaga maupun menarik kapal ke luar dari dermaga tersebut menghemat biaya operasional, " katanya.

Dia menegaskan, pengoperasian KT Hang Tuah VIII itu untuk mendukung layanan jasa penundaan kapal-kapal yang masuk ke Pelabuhan Kualatanjung.

Baca juga: Ini dia susunan Direksi Pelindo I yang baru

Pengoperasian kapal tunda itu merupakan wujud komitmen Pelindo 1 untuk terus meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa serta membuat operasional logistik di pelabuhan semakin efisien dan aman.

Dengan pengoperasian satu unit kapal tunda di Pelabuhan Kualatanjung, Pelindo 1 saat ini memiliki 22 kapal tunda.

22 kapal tunda yang dioperasiokan itu ada di pelabuhan empat provinsi wilayah kerja Pelindo 1 yakni Belawan dan Kualatanjung (Sumut), Dumai (Riau), Batam dan Tanjung Balai Karimun (Kepri) , Malahayati dan Lhokseumawe (Aceh).

Sedangkan untuk kapal pandu, ujar Fiona, Pelindo 1 sudah memiliki 37 kapal pandu yang berada di berbagai cabang pelabuhan yang dikelola.

Kapal pandu itu dilengkapi dengan para pemandu profesional

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020