Edika Putra Tarigan, mahasiswa Polbangtan Medan semasa COVID-19 turun berbagi trik ilmu upaya produktivitas petani khususnya Jahe petani di daerahnya meningkat.
Dari Sibolangit, Minggu (21/6), Edika yang menghubungi mengatakan, bahwa dia tengah mengikuti kegiatan pendampingan petani khususnya tanaman Jahe di Wilayah Sibolangit.
Tanaman Jahe (zinger officinale rosc) mampu tumbuh kembang di daerah yang memiliki 700 mdpl, seperti yang dia jelaskan kepada petani Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Baca juga: Polbangtan Medan ikut panen raya padi di Toba, hasilnya 8,1 ton per hektare
Baca juga: Pemkab Toba minta Polbangtan Medan pro aktif kawal petani
Agar produktifitas meningkat triknya yang terpenting penggunaan agens hayati dan juga pengolahan yang baik guna mencegah patogen yang ada di dalam tanah.
Penyakit yang sering menghampiri tanaman jahe para petani adalah penyakit layu bakteri dan juga busuk rimpang. Ciri kedua penyakit ini hampir sama tetapi akibat bakteri yang berbeda.
"Sebenarnya kedua penyakit ini tergolong dapat dikendalikan, akan tetapi, bila pengendalian yang kurang tepat akan dapat berakibat penurunan produktivitas bahkan terancam gagal panen," katanya.
Namun dengan pengendalian serangan penyakit yang baik maka tujuan dari budidaya akan tercapai dan berdampak terhadap produktifitas yang otomatis pendapatan juga bertambah.
Hal penting lainnya, kata dia, bagaimana pengetahuan petani untuk bisa mengenal jenis-jenis penyakit pada tanaman jahenya bertambah. Seperti mengidentifikasi dan bisa menerapkan pengendalian secara tepat, cepat, dan akurat.
Diungkapkannya juga menyonsong akan diterapkannya tatatan kehidupan normal baru (new normal) ditengah pandemi COVID-19 juga akan semakin menambah gairah dan semangat petani menjalankan aktivitas pertaniannya termasuk menanam jahe dengan tetap mengepankan protokol kesehatan.
Karena Jahe salah satu tanaman herbal yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh apalagi ditengah COVID-19 daya tahan tubuh sangat diperlukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Dari Sibolangit, Minggu (21/6), Edika yang menghubungi mengatakan, bahwa dia tengah mengikuti kegiatan pendampingan petani khususnya tanaman Jahe di Wilayah Sibolangit.
Tanaman Jahe (zinger officinale rosc) mampu tumbuh kembang di daerah yang memiliki 700 mdpl, seperti yang dia jelaskan kepada petani Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Baca juga: Polbangtan Medan ikut panen raya padi di Toba, hasilnya 8,1 ton per hektare
Baca juga: Pemkab Toba minta Polbangtan Medan pro aktif kawal petani
Agar produktifitas meningkat triknya yang terpenting penggunaan agens hayati dan juga pengolahan yang baik guna mencegah patogen yang ada di dalam tanah.
Penyakit yang sering menghampiri tanaman jahe para petani adalah penyakit layu bakteri dan juga busuk rimpang. Ciri kedua penyakit ini hampir sama tetapi akibat bakteri yang berbeda.
"Sebenarnya kedua penyakit ini tergolong dapat dikendalikan, akan tetapi, bila pengendalian yang kurang tepat akan dapat berakibat penurunan produktivitas bahkan terancam gagal panen," katanya.
Namun dengan pengendalian serangan penyakit yang baik maka tujuan dari budidaya akan tercapai dan berdampak terhadap produktifitas yang otomatis pendapatan juga bertambah.
Hal penting lainnya, kata dia, bagaimana pengetahuan petani untuk bisa mengenal jenis-jenis penyakit pada tanaman jahenya bertambah. Seperti mengidentifikasi dan bisa menerapkan pengendalian secara tepat, cepat, dan akurat.
Diungkapkannya juga menyonsong akan diterapkannya tatatan kehidupan normal baru (new normal) ditengah pandemi COVID-19 juga akan semakin menambah gairah dan semangat petani menjalankan aktivitas pertaniannya termasuk menanam jahe dengan tetap mengepankan protokol kesehatan.
Karena Jahe salah satu tanaman herbal yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh apalagi ditengah COVID-19 daya tahan tubuh sangat diperlukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020