Mahasiswa Polbangtan Medan selama kuliah metode online akibat pandemi COVID-19 tetap semangat membantu warga menciptakan ketahanan pangan rumah tangga di wilayahnya masing-masing.

Nadiah Mawaddah Nasution, mahasiswa semester II Polbangtan Medan Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi salah satunya. Sebelum membina warga petani binaannya di daerahnya di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Nadiah memulai contoh dari diri sendiri.

Demi pengembangan ilmu akademiknya sekaligus membantu program pemerintah, Nadiah memanfaatkan waktu senggangnya bercocoktanam seperti menanam bawang, cabai, kencur dan lainnya pada halaman rumahnya yang kosong.

Semangat bercocoktanam dimasa pandemi ini juga kata dia tidak lepas dari motovasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menyatakan petani-petani millenial dibutuhkan memberikan kontribusi dalam gerakan pembaharuan pembangunan pertanian.

Dimana dalam ungkapan Mentan, anak muda mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman.

Bahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian(BPPSDM) Prof Dedi Nursyamsi tegas menyatakan bahwa generasi muda atau disebut juga pemuda milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan.

“Saya sangat setuju apa yang disampiakan Dedi Nursyamsi bahwa estafet petani selanjutnya ada pada pundak generasi muda yang mempunyai inovasi dan gagasan kreatif di bidang pertanian. Generasi pemuda milenial harus bisa menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan,” ujarnya.

Disamping itupula Nadiah mengatkan semangat bertani dimasa COVID-19 ini tidak lepas motivasi dan dorongan kuat pihak Polbangtan Medan yang dipimpin Direkturnya Yuliana Kansrini saat ini. 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020