Layanan streaming video on demand Netflix tengah mempromosikan koleksi "Black Lives Matter" baru kepada penggunanya di Amerika Serikat, dengan menampilkan lebih dari 45 judul tentang ketidakadilan rasial dan pengalaman orang Amerika berkulit hitam, Variety melaporkan, Kamis.
Film, acara TV, dan film dokumenter dalam koleksi "Black Lives Matter" termasuk "Da 5 Bloods" karya Spike Lee (dirilis Jumat, 12 Juni), "13th" dan "When They See Us" milik Ava DuVernay, "Mudbound", “Orange Is the New Black”, “Dear White People”, dan pemenang film terbaik Oscar "Moonlight" karya Barry Jenkins.
Netflix mulai menampilkan layar pop-up yang menampilkan koleksi "Black Lives Matter" pada hari Rabu (10/6) waktu setempat ketika pengguna pertama kali masuk ke layanan di web atau perangkat TV yang terhubung. Layanan streaming itu juga menambahkan koleksi ke notifikasi pengguna.
"Ketika kami mengatakan 'Black Lives Matter,' kami juga mengatakan 'storytelling dari orang berkulit hitam juga penting'," kata Netflix dalam sebuah cuitan.
"Dengan pemahaman bahwa komitmen kami benar, perubahan sistemik akan memakan waktu - dan akan kami mulai dengan menyoroti narasi yang kuat dan kompleks tentang pengalaman orang kulit hitam (melalui film)," lanjutnya.
Koleksi ini dapat diakses melalui menu utama Netflix, dengan mencari "Black Lives Matter", maupun secara daring melalui tautan netflix.com/blacklivesmatter.
Netflix mengkompilasi koleksi "Black Lives Matter" setelah melihat peningkatan pencarian frase selama beberapa minggu terakhir, terutama di AS.
Walaupun pop-up hanya muncul untuk pelanggan AS, koleksi "Black Lives Matter" tersedia di seluruh dunia.
Daftar baru ini diisi dengan koleksi Netflix lainnya yang bertema di beberapa subjek, termasuk "Black Behind the Camera," "Black Comedy Icons," "Black Music Legends" dan "Black & Queer".
Dua minggu lalu, Netflix berada di antara perusahaan media dan hiburan pertama yang mengumumkan dukungan bagi gerakan "Black Lives Matter" setelah kepolisian Minneapolis membunuh George Floyd dan melancarkan protes nasional untuk kesetaraan dan reformasi peradilan pidana.
“Berdiam diri berarti terlibat. Black lives matter, ”kata Netflix dalam cuitannya pada 30 Mei. "Kami memiliki platform, dan kami memiliki kewajiban untuk anggota, karyawan, kreator, dan talent kami yang berkulit hitam untuk berbicara," lanjutnya.
Hingga saat ini, cuitan tersebut memiliki lebih dari 1 juta likes dan telah di-retweet lebih dari 230.000 kali.
Secara terpisah, Netflix baru-baru ini menghapus empat pertunjukan komedi yang menampilkan pemain Australia Chris Lilley dari layanannya di Australia dan Selandia Baru atas penggambaran rasis.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Film, acara TV, dan film dokumenter dalam koleksi "Black Lives Matter" termasuk "Da 5 Bloods" karya Spike Lee (dirilis Jumat, 12 Juni), "13th" dan "When They See Us" milik Ava DuVernay, "Mudbound", “Orange Is the New Black”, “Dear White People”, dan pemenang film terbaik Oscar "Moonlight" karya Barry Jenkins.
Netflix mulai menampilkan layar pop-up yang menampilkan koleksi "Black Lives Matter" pada hari Rabu (10/6) waktu setempat ketika pengguna pertama kali masuk ke layanan di web atau perangkat TV yang terhubung. Layanan streaming itu juga menambahkan koleksi ke notifikasi pengguna.
"Ketika kami mengatakan 'Black Lives Matter,' kami juga mengatakan 'storytelling dari orang berkulit hitam juga penting'," kata Netflix dalam sebuah cuitan.
"Dengan pemahaman bahwa komitmen kami benar, perubahan sistemik akan memakan waktu - dan akan kami mulai dengan menyoroti narasi yang kuat dan kompleks tentang pengalaman orang kulit hitam (melalui film)," lanjutnya.
Koleksi ini dapat diakses melalui menu utama Netflix, dengan mencari "Black Lives Matter", maupun secara daring melalui tautan netflix.com/blacklivesmatter.
Netflix mengkompilasi koleksi "Black Lives Matter" setelah melihat peningkatan pencarian frase selama beberapa minggu terakhir, terutama di AS.
Walaupun pop-up hanya muncul untuk pelanggan AS, koleksi "Black Lives Matter" tersedia di seluruh dunia.
Daftar baru ini diisi dengan koleksi Netflix lainnya yang bertema di beberapa subjek, termasuk "Black Behind the Camera," "Black Comedy Icons," "Black Music Legends" dan "Black & Queer".
Dua minggu lalu, Netflix berada di antara perusahaan media dan hiburan pertama yang mengumumkan dukungan bagi gerakan "Black Lives Matter" setelah kepolisian Minneapolis membunuh George Floyd dan melancarkan protes nasional untuk kesetaraan dan reformasi peradilan pidana.
“Berdiam diri berarti terlibat. Black lives matter, ”kata Netflix dalam cuitannya pada 30 Mei. "Kami memiliki platform, dan kami memiliki kewajiban untuk anggota, karyawan, kreator, dan talent kami yang berkulit hitam untuk berbicara," lanjutnya.
Hingga saat ini, cuitan tersebut memiliki lebih dari 1 juta likes dan telah di-retweet lebih dari 230.000 kali.
Secara terpisah, Netflix baru-baru ini menghapus empat pertunjukan komedi yang menampilkan pemain Australia Chris Lilley dari layanannya di Australia dan Selandia Baru atas penggambaran rasis.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020