Dua kelompok warga Kampung Pintu Langit Julu - Kampung Huraba, di Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan telah berdamai sepakat mengakhiri pertikaian.

"Alhamdulillah kedua kelompok warga Desa Huraba sudah berdamai tadi malam, dan sepakat mengakhiri pertikaian," kata Camat Kecamatan Angkola Timur Ricky H Siregar, Jumat (29/5).

Baca juga: Seorang meninggal akibat perkelahian antar kampung di Tapsel

Baca juga: Dua kelompok warga Tapanuli Selatan bentrok, tiga orang luka tembak senapan angin

Dalam kesepakatan damai yang tertuang secara tertulis seluruh tokoh-tokoh Desa Huraba itu hadir termasuk disaksikan pihak Pemerintahan Desa dan Forkopimcam setempat.

"Mulai tokoh adat, tokoh agama, hatobangon, anggota BPD, NNB, dan kedua kepala kampung hadir dan membubuhkan tandatangan hitam di atas putih," jelasnya.

Intinya kedua kelompok warga kampung Pintu Langit Julu dan Kampung Hurabadi Kantor Desa Huraba bersepakat menyudahi pertikaian mereka, dan tidak akan mengulanginya lagi.

Sebelumnya pertikaian antar warga dua kampung yang terjadi pada Selasa (26/5) telah menyebabkan seorang warga Huraba Samson Sitompul (45) meninggal dunia dan telah di makamkan akibat terjatuh menghindari serangan lemparan batu pada malam kejadian.

Peristiwa itu sendiri bermula dari ketidaksenangan pemuda Huraba menyaksikan pemuda Pintu Langit Julu yang menggunakan sepeda motor melintas dengan knalpot blong.

Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu menyambut baik atas terlaksananya perdamaian warga kelompok dua kampung dalam satu desa tersebut dengan harapan tidak terulang kembali.

"Mari sama-sama kita perbaiki. Jangan hanya gara-gara persoalan sepele langsung bentrok. Mari kita jaga bersama agar Tapanuli Selatan tetap kondusif agar tidak ternoda lagi ke depan," ajaknya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020