Daniel Abt mengaku tak bermaksud curang meski Audi harus memecatnya dari tim Formula E mereka setelah sang pebalap Jerman itu kedapatan melanggar aturan di kompetisi esports Race at Home Challenge.
Pabrikan asal Jerman itu, seperti dilansir Reuters, Rabu, menyatakan bahwa mereka menjunjung tinggi budaya perusahaan yang mentolerir suatu kesalahan namun menyatakan insiden kecurangan yang Abt lakukan pada balapan hari Sabtu pekan lalu itu adalah disengaja.
"Ini yang membuat perbedaan besar dari kami," kata Audi.
Keputusan untuk memecat pebalap yang telah memenangi dua balapan bagi tim itu sejak musim perdana Formula E pada 2014 memicu kekhawatiran di antara para pebalap rival dan juga pertanyaan soal sebagaimana seriusnya dunia balap memandang seri virtual dari kejuaraan mereka.
Lewat video yang diunggah di YouTube, Abt mengakui ia melakukan kesalahan namun berkilah tak curang kendati ia kedapatan menggunakan jasa seorang gamer profesional untuk menjalani seri kelima balap virtual Formula E itu.
Dia mengatakan lebih tertarik dengan interaksi di sosial media ketimbang hasil dari balapan virtual dan bermaksud "menciptakan cerita lucu bagi para fan" yang tidak harus tertarik dengan balapan virtual itu sendiri.
"Tujuan kami adalah untuk menghibur Anda, para fan di rumah," kata Abt.
"Kami menekankan jika sejak awal jika bagi kami dan saya ini bukan lah soal hasil dari seri online ini. Secara pribadi tak penting bagi saya sejak awal karena sama sekali bukan alasan saya melakukan ini."
Abt mengatakan jika streaming media sosialnya di balapan pertama lebih banyak ditonton orang dari apa yang disiarkan Formula E itu sendiri. Ia juga memiliki 350.000 subscriber di YouTube.
"Kami mendapati banyak orang menontonnya yang tak peduli di posisi mana saya berada tapi mereka hanya menyukai interaksi ketika saya bicara kepada para fan selama balapan, ketika kami mengomentari balapan itu," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Pabrikan asal Jerman itu, seperti dilansir Reuters, Rabu, menyatakan bahwa mereka menjunjung tinggi budaya perusahaan yang mentolerir suatu kesalahan namun menyatakan insiden kecurangan yang Abt lakukan pada balapan hari Sabtu pekan lalu itu adalah disengaja.
"Ini yang membuat perbedaan besar dari kami," kata Audi.
Keputusan untuk memecat pebalap yang telah memenangi dua balapan bagi tim itu sejak musim perdana Formula E pada 2014 memicu kekhawatiran di antara para pebalap rival dan juga pertanyaan soal sebagaimana seriusnya dunia balap memandang seri virtual dari kejuaraan mereka.
Lewat video yang diunggah di YouTube, Abt mengakui ia melakukan kesalahan namun berkilah tak curang kendati ia kedapatan menggunakan jasa seorang gamer profesional untuk menjalani seri kelima balap virtual Formula E itu.
Dia mengatakan lebih tertarik dengan interaksi di sosial media ketimbang hasil dari balapan virtual dan bermaksud "menciptakan cerita lucu bagi para fan" yang tidak harus tertarik dengan balapan virtual itu sendiri.
"Tujuan kami adalah untuk menghibur Anda, para fan di rumah," kata Abt.
"Kami menekankan jika sejak awal jika bagi kami dan saya ini bukan lah soal hasil dari seri online ini. Secara pribadi tak penting bagi saya sejak awal karena sama sekali bukan alasan saya melakukan ini."
Abt mengatakan jika streaming media sosialnya di balapan pertama lebih banyak ditonton orang dari apa yang disiarkan Formula E itu sendiri. Ia juga memiliki 350.000 subscriber di YouTube.
"Kami mendapati banyak orang menontonnya yang tak peduli di posisi mana saya berada tapi mereka hanya menyukai interaksi ketika saya bicara kepada para fan selama balapan, ketika kami mengomentari balapan itu," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020