Brazil mencatat 16.000 lebih kasus baru COVID-19 dengan lebih dari 1.000 kematian pada Rabu.

Menurut Kementerian Kesehatan, terdapat 16.324 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, menambah total menjadi 391.222 kasus di seluruh negeri.

Tercatat pula 1.039 kematian baru akibat COVID-19 sehingga menjadi 24.512 kematian.

Brazil, yang memiliki jumlah kasus dan kematian COVID-19 tertinggi di Amerika Selatan, merupakan negara paling menderita di dunia setelah Amerika Serikat.

Baca juga: Dua puskesmas di Medan ditutup, kepala puskesmasnya positif COVID-19

Baca juga: Untuk memutus mara rantai penyebaran COVID-19, Dinkes Medan akan lakukan rapid test massal

Lebih dari 5,59 juta kasus terkonfimasi di 188 negara dan wilayah sejak virus tersebut muncul pada akhir tahun lalu di China.

Pandemi COVID-19 telah menewaskan lebih dari 350.500 orang di seluruh dunia, sementara 2,28 juta lainnya dinyatakan sembuh dari penyakit pernapasan tersebut, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University di AS.

Di tengah pandemi corona, Presiden Brazil Jair Bolsonaro melakukan manuver politik yang kontroversial antara lain dengan melontarkan pernyataan bahwa para penganjur dan pelaku karantina wilayah adalah penjahat. 

Baca juga: Biden sebut Trump 'orang sangat tolol' karena tidak memakai masker

Selama masa pandemi, Bolsonaro kehilangan dua menteri kesehatannya, yang mengundurkan diri karena tak sepakat dengan kebijakannya terkait corona. 

Bolsonaro menganjurkan warganya mengonsumsi obat-obat yang belum terbukti manjur dalam mengatasi gejala corona. Langkah kontroversialnya juga diperlihatkan dengan hadir di tengah-tengah warga dan anak-anak  yang melakukan demo di jalanan menentang karantina wilayah. 

Beberapa gubernur di negara bagian tak menghiraukan Bolsonaro dan tetap menjalankan karantina wilayah.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020