Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Utara menganjurkan penanganan berbasis komunitas, mengingat jumlah pasien COVID-19 selama beberapa hari terakhir menunjukkan peningkatan tajam.

Juru Bicara GTPP COVID-19 Sumut Aris Yudhariansyah di Medan, Senin, mengatakan percepatan penanganan berbasis komunitas merupakan strategi yang efektif untuk membendung paparan COVID-19.

Baca juga: NTT klaim temukan obat penawar COVID-19

Baca juga: Alhamdulillah...bayi tiga bulan ini berhasil sembuh dari COVID-19

Strategi itu bertujuan untuk melindungi warga yang masih sehat dan menyembuhkan warga yang sakit. Dengan strategi ini, GTPP menekankan pelibatan seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan strategi tersebut.

Strategi berbasis komunitas, kata Aris, bukanlah semata-mata untuk mendorong masyarakat menjadi sukarelawan atau mengumpulkan bantuan untuk warga lainnya.

Serta bukan pula mendorong satu komunitas lingkup kecil seperti kampung, dusun, desa atau komplek perumahan untuk menutup pintu masuk dan mencegah orang dari luar komunitas untuk masuk.

Strategi berbasis komunitas seyogyanya berorientasi pada proses untuk menguatkan perasaan saling mendukung usaha satu sama lain.

"Strategi ini setidaknya perlu mencakup dua hal yaitu proses terus menerus menggugah kesadaran bersama bahwa pandemi ini menerjang satu komunitas besar bernama Sumut, bukan hanya kabupaten/kota atau wilayah tertentu," katanya.

Berikutnya, strategi ini juga mencakup proses terus menerus menggugah solidaritas bersama, sehingga aksi-aksi solidaritas terus akan menjaga perasaan saling mendukung usaha satu sama lain.

Aksi-aksi solidaritas akan dapat membawa kesadaran kebersamaan, sekaligus melindungi kelompok-kelompok yang rentan terhadap COVID-19.

"Pada pokoknya, strategi ini bertujuan untuk memperkuat komunitas dengan terus tergugahnya kesadaran dan solidaritas bersama dalam penanganan COVID-19," katanya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020