Tiga desa di Kabupaten Simalungun, tempat tinggal atau domisili warga yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19, diisolasi dengan cara pembatasan mobilitas masyarakat keluar-masuk kampung.

Kebijakan itu disampaikan Bupati Simalungun JR Saragih selaku Ketua Posko Tanggap Darurat COVID-19, Sabtu (4/4), pada konferensi pers di sekretariat di Jalan Asahan KM 6.

Ketiga desa itu yakni Nagori (Desa) Bangun Panei Kecamatan Dolok Masagal, Karang Anyer Kecamatan Gunung Malela dan Kelurahan Perdagangan di Kecamatan Bandar.

Baca juga: Lagi, Bupati Simalungun ajak warga berpartisipasi "perangi" COVID-19

Bupati menjamin kebutuhan warga kurang mampu akan dibantu Dinas Sosial, sedangkan yang mampu bisa meminta tolong petugas untuk membelikan kebutuhannya.

Ketersediaan air bersih akan disuplai dari PDAM Tirta Lihou supaya warga tidak perlu lagi ke bak umum untuk keperluan rumah tangga.

Baca juga: Warga Simalungun diimbau tidak pulang kampung pada lebaran nanti

Saat ini Pemkab mengerahkan tim kesehatan untuk memeriksa kesehatan masyarakat sehingga cepat diketahui perkembangannya sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Diharapkan dengan alat pemeriksaan kesehatan seperti rapid test, swab, maupun alat pendukung kesehatan lainnya, pihaknya dapat melakukan deteksi dini terhadap masyarakat.

Pewarta: Waristo

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020