Jumlah penumpang kereta api di Sumut anjlok sekitar 50 - 60 persen meski manajemen sudah melakukan pengurangan perjalanan dampak wabah virus corona (COVID - 19).

"Jumlah penumpang kereta api rata - rata paling tinggi hanya 40 persen dari kapasitas kursi yang tersedia," ujar Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat di Medan, Kamis (2/4).

Meski turun, ujar Daniel, manajemen KAI terus berupaya memaksimalkan pelayananan.

Baca juga: KAI Sumut kurangi frekuensi kereta api Medan - Rantauprapat - Medan

Penurunan jumlah penumpang kereta api yang sangat siginifikan itu terus dievaluasi agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar pada KAI Sumut.

Daniel menjelaskan, penurunan jumlah penumpang sudah mulai terlihat di minggu kedua Maret. Bahkan, untuk KRD Medan - Binjai - Medan, penurunan jumlah penumpang sangat besar. Kalau di hari normal tingkat keterisian KA mencapai 150 persen, sejak COVID -19 tinggal hanya 20 - 30 persen.

Baca juga: Pencegahan COVID-19, Railink hentikan 38 perjalanan KA Bandara Kualanamu Sumut

"Adanya COVID -19 yang berdampak pada penerapan social distancing dan imbauan tinggal di rumah berpengaruh besar kepada isian penumpang," ujarnya.

Mengantisipasi pembatalan perjalanan KA lagi, manajemen KAI, ujar Daniel menerapkan kebijakan memindahkan penumpang ke KA berikutnya atau pengembalian penuh pembatalan tiket penumpang.

“Penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket akan kita alihkan ke KA lain, atau akan dilakukan pengembalian tiket secara penuh," katanya.

Manajemen KAI berharap, penumpang memahami kondisi saat pascawabah COVID -19.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020