Mesir mulai membersihkan daerah di sekitar Piramida Giza pada Rabu, ketika pihak berwenang berupaya mendisinfeksi tempat-tempat wisata yang ditutup karena wabah virus corona.
Para pekerja yang mengenakan masker dan sarung tangan menyapu dan menyemproti jalan setapak di sekitar landasan piramida, serta kantor tiket dan pusat pengunjung---meskipun struktur batu raksasa itu sendiri tidak dibersihkan.
Baca juga: 320 tenaga medis jalani tes cepat COVID-19
Semua situs arkeologi terkenal dan museum Mesir di Kairo hingga Lembah Para Raja di Luxor telah ditutup sejak Senin (23/3) seiring pihak berwenang berusaha mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Thailand larang masuk warga asing, siapkan tindakan darurat corona
Baca juga: Jumlah kematian akibat virus corona di Spanyol telah lebihi China
Dengan penangguhan penerbangan penumpang---kecuali bagi mereka yang memulangkan sisa wisatawan terakhir---pejabat telah mensterilkan hotel dan lokasi wisata di seluruh negeri.
"Kami memulai tahap pertama disinfeksi, dan ada fase-fase lain. Kami sedang dalam proses menyemprotkan disinfektan ke semua lokasi wisata, meskipun artefak itu sendiri membutuhkan bahan khusus dan (pembersihan) harus dilakukan oleh tim ekskavator khusus," kata Ashraf Mohie El-Din, direktur jenderal area piramida itu.
"Kami menggunakan periode ini untuk membersihkan seluruh area, tetapi juga untuk melakukan beberapa pekerjaan pemeliharaan dan renovasi agar area ini siap menerima pengunjung lagi," tambahnya.
Mesir sejauh ini melaporkan lebih dari 400 kasus virus corona, termasuk 21 kematian.
Sebagian besar kasus awal dikaitkan dengan kapal pesiar di Sungai Nil yang di dalamnya baik penumpang asing dan kru lokal dinyatakan positif, memberikan pukulan telak terhadap sektor pariwisata penting negara itu.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Para pekerja yang mengenakan masker dan sarung tangan menyapu dan menyemproti jalan setapak di sekitar landasan piramida, serta kantor tiket dan pusat pengunjung---meskipun struktur batu raksasa itu sendiri tidak dibersihkan.
Baca juga: 320 tenaga medis jalani tes cepat COVID-19
Semua situs arkeologi terkenal dan museum Mesir di Kairo hingga Lembah Para Raja di Luxor telah ditutup sejak Senin (23/3) seiring pihak berwenang berusaha mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Thailand larang masuk warga asing, siapkan tindakan darurat corona
Baca juga: Jumlah kematian akibat virus corona di Spanyol telah lebihi China
Dengan penangguhan penerbangan penumpang---kecuali bagi mereka yang memulangkan sisa wisatawan terakhir---pejabat telah mensterilkan hotel dan lokasi wisata di seluruh negeri.
"Kami memulai tahap pertama disinfeksi, dan ada fase-fase lain. Kami sedang dalam proses menyemprotkan disinfektan ke semua lokasi wisata, meskipun artefak itu sendiri membutuhkan bahan khusus dan (pembersihan) harus dilakukan oleh tim ekskavator khusus," kata Ashraf Mohie El-Din, direktur jenderal area piramida itu.
"Kami menggunakan periode ini untuk membersihkan seluruh area, tetapi juga untuk melakukan beberapa pekerjaan pemeliharaan dan renovasi agar area ini siap menerima pengunjung lagi," tambahnya.
Mesir sejauh ini melaporkan lebih dari 400 kasus virus corona, termasuk 21 kematian.
Sebagian besar kasus awal dikaitkan dengan kapal pesiar di Sungai Nil yang di dalamnya baik penumpang asing dan kru lokal dinyatakan positif, memberikan pukulan telak terhadap sektor pariwisata penting negara itu.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020