Menyikapi kasus hilangnya saldo nasabah Bank BRI atas nama Metalia Lusiana Sihombing yang merupakan nasabah BRI Kantor Cabang Pontianak, Kalimantan Barat yang melakukan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara, maka Bank BRI menyampaikan telah melakukan investigasi.

Terhadap kasus tersebut perseroan melibatkan pihak-pihak terkait untuk menyelidiki lebih dalam mengenai  kasus kehilangan dana tersebut.

“Bahwa saudari Metalia merupakan korban skimming dengan kerugian sebesar Rp2,5 juta. Hal ini berdasarkan penelusuran dari tim investigasi kami,” ungkap Amam Sukriyanto, selaku Corporate Secretary Bank BRI kepada ANTARA, Rabu (25/03/2020).

Sebelumnya, kata Amam, Metalia telah melaporkan kejadian itu kepada Contact Center BRI untuk mendaftarkan laporan dan mendapatkan keterangan lebih lanjut. Petugas telah mengarahkan untuk menunggu hasil investigasi untuk penyelesaian.

“Laporan saudari Metalia Lusiana Sihombing telah diterima pada kesempatan pertama dan kami telah memastikan bahwa saldo saudari Metalia Lusiana Sihombing telah dikembalikan pada tanggal 17 Maret 2020,“ katanya menjelaskan.

Baca juga: Nasabah BRI ini kecewa lambatnya penanganan transaksi misterius rekeningnya

Untuk menghindari kejadian yang sama di kemudian hari, Amam juga menyampaikan kepada seluruh nasabah BRI untuk tetap menjaga kerahasiaan data perbankan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Bank BRI.

“Kami ingin mengajak nasabah BRI untuk terus berhati-hati dalam melakukan berbagai transaksi perbankan, salah satunya mengganti PIN ATM secara berkala, bertransaksi menggunakan internet banking dan mobile banking BRI yang jauh lebih aman dan lebih mudah,” tutup Amam.

Sementara itu Metalia Lusiana Sihombing (30) selaku pemilik rekening saat dikonfirmasi ANTARA, Rabu (25/3/2020), membenarkan sudah menerima pemberitahuan lewat notifikasi SMS atas pengembalian uang melalui kredit sebesar Rp2,5 juta. Hanya saja posisi Metalia saat ini jauh dari perkotaan sehingga belum bisa melakukan pengecekan ke ATM atau ke Bank BRI terdekat.

Baca juga: Persatuan Karyawan BRI Gunungsitoli bantu anak panti

“Tiga hari setelah berita naik di ANTARA saya sudah dihubungi orang BRI dari Jakarta dan juga dari Sibolga. Katanya saldo saya sudah dikembalikan sebesar Rp2,5 juta karena ada kejahatan skimming. Dan saya diminta agar lebih berhati-hati melakukan transaksi apalagi di tempat keramaian karena bisa terjadi kejahatan skimming,” ungkapnya.

Ia pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada LKBN ANTARA yang sudah membantunya menyampaikan kondisi yang dialaminya. Dan kepada BRI, ia meminta agar pengamanannya lebih ditingkatkan lagi demi keamanan dan kenyamanan nasabah BRI.

Untuk diketahui bahwa kejahatan skimming adalah tindakan pencurian informasi dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020