Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang berharap akan lebih banyak upaya-upaya dari pemerintah dan pembuat kebijakan moneter akan meredam kerusakan ekonomi dari virus corona.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 1,51 persen menjadi 99,5654 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1000 dolar AS dari 1,1168 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2094 dolar AS dari 1,2234 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh menjadi 0,5992 dolar AS dari 0,6126 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,82 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,15 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9614 franc Swiss dari 0,9470 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,4227 dolar Kanada dari 1,3980 dolar Kanada.

Pemerintahan Trump pada Selasa (17/3/2020) menyatakan niatnya untuk menawarkan pembayaran tunai bagi pekerja Amerika sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi di tengah kejatuhan akibat virus corona.

"Kami akan segera mengirimkan cek ke warga Amerika," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada konferensi pers Gedung Putih, seperti dikutip oleh Xinhua.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin (16/3/2020) bahwa ekonomi AS "mungkin" menuju resesi dan bahwa wabah COVID-19 dapat berlangsung selama berbulan-bulan.

Federal Reserve pada Minggu (15/3/2020) memangkas suku bunga acuannya dengan sebesar 100 basis poin menjadi mendekati nol dan berjanji untuk meningkatkan kepemilikan obligasi setidaknya 700 miliar dolar AS.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020