Penyakit kanker dapat menyerang kapan saja, dimana saja, dan siapa saja tanpa mengenal batas usia. Demikian pula dengan pengobatan kanker, khususnya pada anak, juga harus tidak terbatas.

Untuk menyuarakan itu, ratusan relawan Smilingkids Foundation menggelar aksi simpatik memperingati Hari Kanker Anak Internasional mengusung tema #NoMoreBorders di persimpangan Jalan Raden Saleh dan Jalan Balai Kota Medan, tepatnya di depan Merdeka Walk, Sabtu (15/2). 

Baca juga: YOAM, XL Axiata dan PFI Medan dukung sosialisasi deteksi kanker pada anak

Meski diguyur hujan, para relawan berkaos hitam ini tetap semangat menggelar aksi dengan membentangkan spanduk dan poster serta membagi-bagikan brosur kepada pengguna jalan, guna mengajak masyarakat memberi dukungan kepada para anak penderita kanker, para survivors, dan orang tua mereka.

“Fokus kita tahun ini #NoMoreBorders,” kata Jenny Ong, Ketua Smilingkids Foundation kepada wartawan. 

Menurutnya, melalui hastag ini mereka ingin mengajak masyarakat dan pemerintah untuk ikut ambil bagian dalam mengurangi batas dan keterbatasan pengobatan serta prosedur perawatan terhadap anak-anak penderita kanker. 

“Karena anak adalah masa depan kita dan mereka berhak untuk mendapat pengobatan yang layak dan terbaik,” katanya.

Jenny mengungkapkan, Smilingkids Foundation banyak mendampingi anak-anak penderita kanker, dari berbagai daerah di Sumatera Utara, bahkan luar Sumatera Utara seperti Aceh. 

Diakuinya, saat ini masih terjadi keterbatasan pengobatan terhadap anak-anak pasien kanker tersebut. Termasuk prosedur BPJS yang dianggap masih menyulitkan pasien. Karenanya dia berharap, jangan ada lagi batasan dalam pengobatan terhadap anak-anak itu.

Menurut Jenny, hanya dengan pengobatan yang layak dan terbaik dapat mengurangi angka kematian anak-anak penderita kanker. 
“Karena perawatan yang terbaik adalah hak anak, jadi jangan ada lagi batasan untuk pengobatan bagi mereka, #NoMoreBorders,” tegasnya. 

Sementara, Diana, seorang relawan yang ditemui saat aksi simpatik tersebut mengatakan, melalui aksi tersebut mereka berharap pemerintah tahu bahwa Smiling Foundation ingin memperjuangkan anak-anak yang sedang menderita kanker untuk pengobatan yang lebih baik dan tidak terbatas.

"Jangan ada batasan, Kami ingin terus dilakukan inovasi-inovasi yang lebih baik lagi untuk pengobatan kanker anak, dimana nantinya tingkat kesembuhan kanker pada anak dapat lebih tinggi lagi. Artinya kami mau pemerintah lebih perhatian terhadap anak penderita kanker, karena di Indoensia tingkat kesembuhan kanker itu masih rendah, beda dengan luar negeri," katanya.

Diketahui, berdasarkan data WHO, setiap tahun di seluruh dunia, 300 ribu anak di bawah 18 tahun menderita kanker. Dan 80 persen anak-anak ini tinggal di negara miskin dan menengah termasuk Indonesia, di mana tingkat kelangsungan hidup mereka hanya mendekati 20 persen. Karenanya, target WHO pada tahun 2030, tingkat kelangsungan hidup anak-anak penderita kanker bisa mencapai 60 persen.

Sementara, usai menggelar aksi simpatik di depan Merdeka Walk, para relawan Smilingkids Foundation melanjutkan aksinya ke Rumah Sakit Murni Teguh mengunjungi anak-anak penderita kanker yang sedang dirawat. Mereka bermaksud menghibur dan memberi semangat pada anak-anak itu, sekaligus membagikan buah-buahan. 

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020