Pemkab Tapanuli Utara, Sumatera Utara menyiagakan sejumlah personel untuk memberikan reaksi dan tanggapan cepat dalam menghadapi bencana alam yang rentan terjadi tanpa melihat waktu dan tempat.
"Personel harus tetap siaga 24 jam, terutama bagian teknis di Badan Penanggulangan Bencana Daerah," kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan pada saat Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di Lapangan Serbaguna Tarutung, Selasa.
Baca juga: 2019, Obyek wisata Salib Kasih sumbang PAD Rp213 juta
Menurutnya, bencana tidak pernah melihat waktu dan tempat, untuk itu kesiapsiagaan personil dalam memberikan reaksi dan tanggapan cepat, sangat diperlukan.
"Saya minta instansi terkait juga tanggap dan menyediakan peralatan peralatan, seperti pompa air dan lainnya," ujarnya, di tengah agenda yang turut dihadiri Ketua DPRD Taput Poltak Pakpahan, serta sejumlah unsur Forkompimda lainnya.
Kata Nikson, saat terjadi banjir, personil yang disiagakan harus segera memompa dan menyalurkan genangan air ke sungai Aek Sigeaon.
"Namun, ini bukan hanya oleh mereka saja, semua instansi juga harus bekerjasama dengan baik. Mari kita jaga daerah kita dengan tanggap terhadap bencana. Tidak ada kata libur dalam menghadapi bencana," sebutnya.
Baca juga: Pemkab Taput alokasikan Rp81,8 miliar bangun jalan, jembatan, dan irigasi
Instansi teknis dalam penangan bencana diminta tetap siaga dengan kelengkapan peralatannya untuk memberikan reaksi cepat.
"Selamat bekerja, tetap siaga, tanggap, dan junjung tinggi rasa kemanusiaan," imbuhnya.
Nikson juga memaparkan bahwa kondisi alam Tapanuli Utara yang rentan dengan cuaca ekstrim dan tidak menentu, tingginya musim penghujan berpotensi tinggi untuk menyebabkan terjadinya bencana, terutama longsor yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur.
Seluruh personel diminta untuk tanggap bencana dengan memperhatikan keterbatasan peralatan penanggulangan bencana, sumber daya dan kemampuan pemerintah untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat.
Personel yang disiagakan terdiri atas 10 orang Satgas dan15 PNS dari BPBD, personil Polres dan Dandim 0210 sejumlah 25 Orang, 10 personil Dinas PUPR, Dinkes 10 personil, Dinsos 15 Tagana, Satpol 2 SST, Perkim 5 Org petugas kebersihan, UPT TPL Aek Raja 10 orang, serta Bagian Perlengkapan Setdakab Tapanuli Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Personel harus tetap siaga 24 jam, terutama bagian teknis di Badan Penanggulangan Bencana Daerah," kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan pada saat Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di Lapangan Serbaguna Tarutung, Selasa.
Baca juga: 2019, Obyek wisata Salib Kasih sumbang PAD Rp213 juta
Menurutnya, bencana tidak pernah melihat waktu dan tempat, untuk itu kesiapsiagaan personil dalam memberikan reaksi dan tanggapan cepat, sangat diperlukan.
"Saya minta instansi terkait juga tanggap dan menyediakan peralatan peralatan, seperti pompa air dan lainnya," ujarnya, di tengah agenda yang turut dihadiri Ketua DPRD Taput Poltak Pakpahan, serta sejumlah unsur Forkompimda lainnya.
Kata Nikson, saat terjadi banjir, personil yang disiagakan harus segera memompa dan menyalurkan genangan air ke sungai Aek Sigeaon.
"Namun, ini bukan hanya oleh mereka saja, semua instansi juga harus bekerjasama dengan baik. Mari kita jaga daerah kita dengan tanggap terhadap bencana. Tidak ada kata libur dalam menghadapi bencana," sebutnya.
Baca juga: Pemkab Taput alokasikan Rp81,8 miliar bangun jalan, jembatan, dan irigasi
Instansi teknis dalam penangan bencana diminta tetap siaga dengan kelengkapan peralatannya untuk memberikan reaksi cepat.
"Selamat bekerja, tetap siaga, tanggap, dan junjung tinggi rasa kemanusiaan," imbuhnya.
Nikson juga memaparkan bahwa kondisi alam Tapanuli Utara yang rentan dengan cuaca ekstrim dan tidak menentu, tingginya musim penghujan berpotensi tinggi untuk menyebabkan terjadinya bencana, terutama longsor yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur.
Seluruh personel diminta untuk tanggap bencana dengan memperhatikan keterbatasan peralatan penanggulangan bencana, sumber daya dan kemampuan pemerintah untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat.
Personel yang disiagakan terdiri atas 10 orang Satgas dan15 PNS dari BPBD, personil Polres dan Dandim 0210 sejumlah 25 Orang, 10 personil Dinas PUPR, Dinkes 10 personil, Dinsos 15 Tagana, Satpol 2 SST, Perkim 5 Org petugas kebersihan, UPT TPL Aek Raja 10 orang, serta Bagian Perlengkapan Setdakab Tapanuli Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020