Peredaran narkoba saat ini semakin meluas dan mengkhawatirkan, tidak hanya di perkotaan namun juga di tingkat desa juga sudah marak.
"Pencegahan dan pemberantasan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, masyarakat juga harus ikut mengambil peran berantas narkoba," kata Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprov Sumut Fitriyus saat menghadiri Pelantikan DPD Masyarakat Penggiat Anti Narkoba (Mapan) di Medan, Sabtu.
Ia menyampaikan harapan kepada pengurus untuk bergerak cepat. Berkoordinasi dengan lembaga dan pihak-pihak terkait, sehingga apa yang menjadi cita-cita dibentuknya MAPAN RI di Provinsi Sumut dapat dirasakan manfaatnya di tengah masyarakat.
"Pencegahan baik berupa sosialisasi di tingkat kabupaten/kota, khususnya ke desa-desa diharapkan gencar dilakukan. Terutama generasi muda harus menjadi prioritas, karena mereka lah SDM penerus yang jadi penentu kemajuan provinsi kita ini," tutur Fitriyus.
Sementara Ketua DPP Mapan RI Dedi Iskandar Batubara mengamini bahwa pekerjaan pemberantasan narkoba tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu lah,
Dedi memandang perlu kehadiran Mapan RI di Provinsi Sumut selaku perwakilan masyarakat yang ingin turut mengambil peran memerangi narkoba.
"Narkoba bukan persoalan biasa, untuk itu penanganannya pun harus luar biasa. Kerugian yang diakibatkannya bukan hanya bernilai fantastis secara ekonomi, tetapi kerugian yang lebih fatal adalah rusaknya SDM bangsa dan pada akhirnya kehancuran negara kita ini," katanya.
Dedi merasa miris, hampir 80% penghuni lapas berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Pasca pelantikan, Dedi berpesan agar pengurus MAPAN fokus bersinergi dan koordinasi hingga ke pelosok-pelosok desa di kabupaten/kota Sumut.
"Menjangkau lebih banyak masyarakat untuk diedukasi dan melakukan pengawasan, serta pendampingan mengenai rehabilitasi. Akhir kata, saya ucapkan selamat bertugas, ikhlas, dan amanah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Pencegahan dan pemberantasan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, masyarakat juga harus ikut mengambil peran berantas narkoba," kata Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprov Sumut Fitriyus saat menghadiri Pelantikan DPD Masyarakat Penggiat Anti Narkoba (Mapan) di Medan, Sabtu.
Ia menyampaikan harapan kepada pengurus untuk bergerak cepat. Berkoordinasi dengan lembaga dan pihak-pihak terkait, sehingga apa yang menjadi cita-cita dibentuknya MAPAN RI di Provinsi Sumut dapat dirasakan manfaatnya di tengah masyarakat.
"Pencegahan baik berupa sosialisasi di tingkat kabupaten/kota, khususnya ke desa-desa diharapkan gencar dilakukan. Terutama generasi muda harus menjadi prioritas, karena mereka lah SDM penerus yang jadi penentu kemajuan provinsi kita ini," tutur Fitriyus.
Sementara Ketua DPP Mapan RI Dedi Iskandar Batubara mengamini bahwa pekerjaan pemberantasan narkoba tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu lah,
Dedi memandang perlu kehadiran Mapan RI di Provinsi Sumut selaku perwakilan masyarakat yang ingin turut mengambil peran memerangi narkoba.
"Narkoba bukan persoalan biasa, untuk itu penanganannya pun harus luar biasa. Kerugian yang diakibatkannya bukan hanya bernilai fantastis secara ekonomi, tetapi kerugian yang lebih fatal adalah rusaknya SDM bangsa dan pada akhirnya kehancuran negara kita ini," katanya.
Dedi merasa miris, hampir 80% penghuni lapas berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Pasca pelantikan, Dedi berpesan agar pengurus MAPAN fokus bersinergi dan koordinasi hingga ke pelosok-pelosok desa di kabupaten/kota Sumut.
"Menjangkau lebih banyak masyarakat untuk diedukasi dan melakukan pengawasan, serta pendampingan mengenai rehabilitasi. Akhir kata, saya ucapkan selamat bertugas, ikhlas, dan amanah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020