Tongam Sibarani (48), salah satu pendukung fanatik Joko Widodo dalam perhelatan dua periode Pemilihan Presiden RI di Kabupaten Tapanuli Utara, meninggal dunia akibat mengalami hipertensi maligna meski sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Tarutung, Selasa (14/1).
"Diagnosanya hipertensi maligna," terang Direktur RSUD Tarutung, Janri Nababan, saat dikonfirmasi terkait penyebab meninggalnya Kepala Desa Pansurnapitu, Kecamatan Siatasbarita, Taput, itu.
Menurut Janri, hipertensi maligna merupakan peningkatan tekanan darah yang berkembang dengan sangat cepat, hingga bisa mencapai 180/120 milimeter merkuri (mm Hg) atau lebih dari tekanan darah normal berkisar di bawah 120/80 mm Hg.
"Seharusnya, setiap orang saat memiliki riwayat penderita darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik segeralah untuk menerapkan pola hidup sehat dan rutin melakukan 'check up'," jelasnya.
Menurutnya, saat hipertensi sudah meningkat ke tahap darurat, makanan hanya akan menjadi faktor pemicu saja.
Sekedar informasi, mendiang Tongam Sibarani yang dikenal luas sebagai salah satu pendukung fanatik Presiden Jokowi, sejak awal menjabat hingga periode kedua hasil Pilpres 2019 lalu.
Lewat bendera relawan Aliansi Tapanuli Raya (ALTRA), semasa hidupnya, Tongam yang menjabat sebagai Ketua DPC ALTRA Tapanuli Utara itu eksis dalam menyosialisasikan sosok Jokowi kepada masyarakat Taput.
Menurut Tulus Sibuea, Sekretaris DPP ALTRA, Tongam yang dikenal periang dan ramah senyum, sejak pagi hari tadi, sang mendiang menikmati acara makan daging bersama sejumlah rekannya di Desa Pansurnapitu.
"Dari pagi dia makan-makan daging bersama rekannya di Pansurnapitu. Cepat sekali engkau meninggalkan kami Amangboru," isak Tulus, di area instalasi pemulasaran jenazah, di RSUD Tarutung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Diagnosanya hipertensi maligna," terang Direktur RSUD Tarutung, Janri Nababan, saat dikonfirmasi terkait penyebab meninggalnya Kepala Desa Pansurnapitu, Kecamatan Siatasbarita, Taput, itu.
Menurut Janri, hipertensi maligna merupakan peningkatan tekanan darah yang berkembang dengan sangat cepat, hingga bisa mencapai 180/120 milimeter merkuri (mm Hg) atau lebih dari tekanan darah normal berkisar di bawah 120/80 mm Hg.
"Seharusnya, setiap orang saat memiliki riwayat penderita darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik segeralah untuk menerapkan pola hidup sehat dan rutin melakukan 'check up'," jelasnya.
Menurutnya, saat hipertensi sudah meningkat ke tahap darurat, makanan hanya akan menjadi faktor pemicu saja.
Sekedar informasi, mendiang Tongam Sibarani yang dikenal luas sebagai salah satu pendukung fanatik Presiden Jokowi, sejak awal menjabat hingga periode kedua hasil Pilpres 2019 lalu.
Lewat bendera relawan Aliansi Tapanuli Raya (ALTRA), semasa hidupnya, Tongam yang menjabat sebagai Ketua DPC ALTRA Tapanuli Utara itu eksis dalam menyosialisasikan sosok Jokowi kepada masyarakat Taput.
Menurut Tulus Sibuea, Sekretaris DPP ALTRA, Tongam yang dikenal periang dan ramah senyum, sejak pagi hari tadi, sang mendiang menikmati acara makan daging bersama sejumlah rekannya di Desa Pansurnapitu.
"Dari pagi dia makan-makan daging bersama rekannya di Pansurnapitu. Cepat sekali engkau meninggalkan kami Amangboru," isak Tulus, di area instalasi pemulasaran jenazah, di RSUD Tarutung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020