Kepolisian Resor Labuhanbatu menjadwalkan anjing pelacak membantu proses pencarian korban bencana banjir besar yang terjadi di Desa Pematang, Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojad di Rantauprapat, Selasa (31/12) malam, menyampaikan, hewan pelacak yang diterjunkan dari Unit Satwa K9 Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara untuk mencari 5 orang masyarakat yang belum ditemukan.
Tim akan menyisir lokasi kejadian bencana yang terdapat material besar batangan kayu dan bebatuan dilokasi kejadian, sehingga membutuhkan peralatan yang memadai.
"Ya mudah-mudahan dengan upaya kita Insya Allah ada Tim dari Satwa atau Anjing pelacak untuk mendeteksi, seandainya, masyarakat kita itu, menjadi korban yang hanyut," jelasnya.
Agus Darojad berharap satu keluarga yang terdiri Ahmad Albar Sipahutar (Kepala Keluarga), Cahaya Nasution (Istri), Reni Yana Sipahutar (anak), Irul Sipahutar (anak) dan Reja Sipahutar (anak) sebelum kejadian sudah mengungsi, namun belum kembali.
Pihaknya optimis, mereka berada dipengungsian yang belum diketahui tempatnya. Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, BPBD dan masyarakat sudah melakukan upaya maksimal melakukan pencarian.
"Plus tiga hari pasca kejadian banjir besar masih ada 5 orang masyarakat yang masih belum ditemukan, apakah mengungsi belum kembali, atau memang hanyut. Tapi mudah-mudahan belum kembali dari pengungsian," katanya.
Bencana banjir besar terjadi di Labuhanbatu Utara, Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, akibat hujan dengan intensitas lebat, sejak Sabtu (28/12) malam.
Satu keluarga terdiri dari 5 orang warga Dusun Siria-ria B menjadi korban banjir belum ditemukan dan masih dalam upaya pencarian.
Untuk memastikan korban sudah mengungsi ataupun menjadi korban banjir, Kepala Dusun Siria-ria B sudah melakukan pendataan ulang. Keberadaan mereka sudah mengungsi belum dapat dipastikan, karena ketika di survei rumahnya yang berada di daerah aliran Sungai Sosopan sudah tersapu banjir bercampur batangan kayu besar dan bebatuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojad di Rantauprapat, Selasa (31/12) malam, menyampaikan, hewan pelacak yang diterjunkan dari Unit Satwa K9 Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara untuk mencari 5 orang masyarakat yang belum ditemukan.
Tim akan menyisir lokasi kejadian bencana yang terdapat material besar batangan kayu dan bebatuan dilokasi kejadian, sehingga membutuhkan peralatan yang memadai.
"Ya mudah-mudahan dengan upaya kita Insya Allah ada Tim dari Satwa atau Anjing pelacak untuk mendeteksi, seandainya, masyarakat kita itu, menjadi korban yang hanyut," jelasnya.
Agus Darojad berharap satu keluarga yang terdiri Ahmad Albar Sipahutar (Kepala Keluarga), Cahaya Nasution (Istri), Reni Yana Sipahutar (anak), Irul Sipahutar (anak) dan Reja Sipahutar (anak) sebelum kejadian sudah mengungsi, namun belum kembali.
Pihaknya optimis, mereka berada dipengungsian yang belum diketahui tempatnya. Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, BPBD dan masyarakat sudah melakukan upaya maksimal melakukan pencarian.
"Plus tiga hari pasca kejadian banjir besar masih ada 5 orang masyarakat yang masih belum ditemukan, apakah mengungsi belum kembali, atau memang hanyut. Tapi mudah-mudahan belum kembali dari pengungsian," katanya.
Bencana banjir besar terjadi di Labuhanbatu Utara, Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, akibat hujan dengan intensitas lebat, sejak Sabtu (28/12) malam.
Satu keluarga terdiri dari 5 orang warga Dusun Siria-ria B menjadi korban banjir belum ditemukan dan masih dalam upaya pencarian.
Untuk memastikan korban sudah mengungsi ataupun menjadi korban banjir, Kepala Dusun Siria-ria B sudah melakukan pendataan ulang. Keberadaan mereka sudah mengungsi belum dapat dipastikan, karena ketika di survei rumahnya yang berada di daerah aliran Sungai Sosopan sudah tersapu banjir bercampur batangan kayu besar dan bebatuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019