Lomba Solu Bolon yang digelar dalam rangkaian Festival Danau Toba, diikuti 9 tim perahu dari berbagai daerah di Pantai Bebas Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (10/12).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Nofida Telaumbanua,mengatakan Solu Bolon adalah perahu dayung dengan ukiran yang menampilkan ragam budaya masyarakat Batak.
"Kegiatan itu harus diperbanyak menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Sebelumnya di Balige juga pernah digelar Solu Bolon (tradisi). Di sini kita buatkan Solu Bolon (dragon) ini kan rame," katanya di Pantai Bebas Danau Toba, Parapat.
Baca juga: Bulang Sulappei FDT catat rekor MURI
Baca juga: Festival Danau Toba ke-7 resmi dibuka
Dikatakannya, sesuai aturan setiap tim itu ada 12 orang, dua orang cadangan.
"Sebenarnya peminatnya besar, Balige mau kirim tapi persiapannya kurang karena stamina harus fit mempergunakan tenaga yang kuat, harus cek kesehatan sanggup tidak dia mengikuti lomba ini. Jangan nanti di Danau itu risikonya berat, apalagi ini dilihat pengunjung dari luar negeri," terangnya.
Menurutnya, 9 tim jadi peserta yang bertanding itu bukan hasil seleksi namun memang sudah siap secara fisik untuk bertanding.
"Kalau untuk Solu Bolon ini saya rasa terbatas orangnya, tidak semua bisa. Karena secara fisik orangnya harus siap. Apalagi ini kelompok juga. Secara fisik dan tim juga diperlukan. Karena kan kegiatan kita di Danau Toba, jadi harus seimbang kegiatannya di darat dan di air," katanya.
Ke depan, lanjutnya, ini menjadi tolak ukur Pemprov Sumut untuk lebih baik lagi, lebih banyak lagi kegiatannya dan persiapannya lebih matang lagi.
"Banyak yang datang, bukan hanya di sekitar kita, dari luar kota juga bisa datang," katanya.
Kordinator Pelaksana Solu Bolon, Terbit Tarigan menambahkan Solu Bolon ini merupakan tradisi yang sudah dilakukan nenek moyang yang digunakan untuk mencari ikan.
"Saat ini ada permainan di Festival Danau Toba (FDT), makanya kita buat yang di air. Tahun depan akan ada lomba lainnya lagi seperti cari koin dalam air untuk anak-anak, karena tujuan kita salah satunya menarik wisatawan khususnya mancanegara yang ditargetkan pusat 1 juta namun Gubernur bilang jangan muluk-muluk sama bu Kadis, 500 ribu aja sudah bagus," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019