Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang 13 sensor pendukung sistem peringatan dini gempa dan tsunami di wilayah Provinsi Aceh.
"Dulu kita hanya mempunyai dua sensor di wilayah Aceh dan setelah belajar dari peristiwa tsunami Aceh (2004) kita menambah menjadi 13 sensor," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Aceh Besar, Sabtu malam (7/12), saat menghadiri peluncuran program Keluarga Tangguh Bencana (Katana) di Pantai Pasie Jantang, Kecamatan Lhoong.
Dia menyebutkan, empat tahun setelah peristiwa tsunami Aceh BMKG membangun sistem peringatan dini gempa dan tsunami dan kini 170 sensor sudah dipasang untuk memantau seluruh wilayah Indonesia.
Ia juga mengingatkan pentingnya peningkatan kesiapan warga menghadapi bencana gempa dan tsunami. "Mohon cek lagi bangunan-bangunan rumah kita ini, apakah sudah cukup kuat bangunan rumah kita. Dan kuat ini bukan berarti tidak roboh," katanya.
Selain itu, ia mengatakan, belajar dari bencana di Palu, dalam dua menit setelah gempa tsunami telah menerjang.
"Jangan menunggu peringatan dini dari BMKG karena kemampuan kami baru bisa lima sampai empat menit, kalau menunggu peringatan dini belum datang peringatan sudah keduluan tsunami datang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019