Grab mengembangkan program ‘Mendobrak Sunyi’ untuk memberikan lebih banyak peluang pendapatan melalui GrabKios, meningkatkan materi pelatihan mitra pengemudi dan menghadirkan layanan GrabGerak di dua kota baru untuk mendukung komunitas penyandang disabilitas dengan lebih dari 2.000 armada.

Grab telah menandatangani kerja sama dengan Jangkau dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas (PPDI) untuk menyuarakan inklusivitas dalam mendukung penyandang disabilitas, demikian disampaikan Grab melalui siatan pers yang diterima di Medan, Rabu. 

Saat ini terdapat lebih dari 90 mitra pengemudi tuli yang memiliki penghasilan melalui platform Grab di 4 kota yakni Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya.

Untuk merayakan Hari Disabilitas Internasional, Grab Indonesia, aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia, memperkenalkan inisiatif baru di bawah program ‘Mendobrak Sunyi’ yang telah diluncurkan pada September lalu.

Sebagai bagian dari komitmen GrabforGood untuk membuat platform Grab lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua orang, Grab menambahkan teks terjemahan (subtitles) pada materi video pendaftaran dan pelatihan bagi mitra pengemudi tuli, dan melatih tim layanan pelanggan Grab dengan kemampuan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dasar untuk membantu mitra pengemudi tuli selama proses ini, selain juga meningkatkan kapasitas GrabKios untuk bisa merangkul lebih banyak lagi mitra dari komunitas disabilitas agar memiliki peluang penghasilan tambahan.

Grab juga memperluas layanan GrabGerak; layanan transportasi untuk penumpang dengan kebutuhan mobilitas khusus ke Medan dan Semarang setelah sebelumnya tersedia di Jakarta dan Yogyakarta sejak 2018.

Untuk melengkapi inisiatif-inisiatif ini, Grab juga menjalin kerja sama dengan Jangkau, sebuah platform online nirlaba yang mengumpulkan dana untuk membantu memenuhi kebutuhan aksesibilitas manula dan anak-anak yang memerlukan dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), sebuah organisasi yang memayungi beragam asosiasi sosial disabilitas di Indonesia.

Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia mengatakan, “Kami percaya bahwa setiap orang harus memiliki akses yang sama untuk mendapatkan peluang terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka. Setelah meluncurkan program Mendobrak Sunyi September lalu, kami juga ingin melayani komunitas disabilitas lain, selain komunitas teman tuli. Hal ini telah membuka mata kami pada kenyataan pahit bahwa terdapat banyak tantangan yang nyata bagi para penyandang disabilitas di Indonesia, untuk mencari peluang mendapatkan penghasilan. Dan tentu saja hal ini bukan disebabkan oleh kurangnya upaya atau keinginan mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Di Grab, kami berkomitmen menjadi platform yang inklusif, oleh karena itu kami akan terus berdialog dan berkolaborasi dengan Gerkatin, sebagai mitra asosiasi teman tuli nasional kami selama proses peluncuran yaitu pada September lalu, dan sekarang dengan PPDI dan Jangkau, untuk memahami dan membangun solusi yang dapat melayani kebutuhan para teman Tuli dan komunitas disabilitas lainnya dengan lebih baik.”

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019