Hujan lebat merata melanda Kabupaten Padang Lawas menyebabkan sebuah jembatan rambin sepanjang kurang lebih 100 meter yang terbentang di atas aliran Sungai Barumun, rubuh.
"Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu (1/12) dan mengakibatkan akses jalan dan perekonomian warga menjadi terganggu," ujar Husin Basri Lubis, Sekretaris DPC PWRI yang juga warga Padang Lawas yang menginformasikan kepada ANTARA, Senin malam (2/12).
Kata dia, jembatan rubuh itu vital dikarenakan merupakan akses jalan keluar masuk ribuan jiwa masyarakat menuju dua desa yakni Desa Sigorbus dan Desa Saba Hotang Kecamatan Barumun.
"Saat kejadian jelang tengah malam itu air sungai Barumun naik mencapai ketinggian lebih empat meter dan sekaligus menghantam jembatan rambin hingga rubuh nyaris hanyut," katanya.
Sementara menuju pasar Sibuhuan ibukota Padang Lawas maupun Desa tetangga Limbong warga masyarakat dua desa terpaksa mengambil jalur alternatif walau selisih jarak lebih jauh sekitar dua ribu meter (2 km).
Tak pelak, perbedaan jarak tempuh memaksa sebagian masyarakat apalagi anak-anak sekolah dari dua desa tersebut tetap nekat menggunakan jalur jembatan rubuh dan pondasi yang kondisinya sudah miring sekitar 80 derajat.
"Mirisnya lagi kelancaran alat transportasi mengangkut hasil-hasil pertanian warga menjadi terdampak dan menyebabkan perekonomian masyarakat terganggu," tambahnya sembari berharap adanya perhatian cepat pemerintah agar dampak negatif tidak meluas.
Baca juga: Bupati Tapsel lantik 38 kepala desa terpilih
Hujan yang melanda wilayah Padang Lawas tidak saja merusak fasilitas jembatan, namun, Senin (2/12) telah menyebabkan 10 meter tebing tanah pada ruas jalan di Desa Siundol Dolok Kecamatan Sosopan longsor.
"Akses jalan Sosopan menuju Sibuhuan sempat terputus total beberapa jam sebelum akhirnya lancar kembali setelah Dinas PU setempat mengevakuasi sejumlah kubik material longsor seperti tanah dan bebatuan dari badan jalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu (1/12) dan mengakibatkan akses jalan dan perekonomian warga menjadi terganggu," ujar Husin Basri Lubis, Sekretaris DPC PWRI yang juga warga Padang Lawas yang menginformasikan kepada ANTARA, Senin malam (2/12).
Kata dia, jembatan rubuh itu vital dikarenakan merupakan akses jalan keluar masuk ribuan jiwa masyarakat menuju dua desa yakni Desa Sigorbus dan Desa Saba Hotang Kecamatan Barumun.
"Saat kejadian jelang tengah malam itu air sungai Barumun naik mencapai ketinggian lebih empat meter dan sekaligus menghantam jembatan rambin hingga rubuh nyaris hanyut," katanya.
Sementara menuju pasar Sibuhuan ibukota Padang Lawas maupun Desa tetangga Limbong warga masyarakat dua desa terpaksa mengambil jalur alternatif walau selisih jarak lebih jauh sekitar dua ribu meter (2 km).
Tak pelak, perbedaan jarak tempuh memaksa sebagian masyarakat apalagi anak-anak sekolah dari dua desa tersebut tetap nekat menggunakan jalur jembatan rubuh dan pondasi yang kondisinya sudah miring sekitar 80 derajat.
"Mirisnya lagi kelancaran alat transportasi mengangkut hasil-hasil pertanian warga menjadi terdampak dan menyebabkan perekonomian masyarakat terganggu," tambahnya sembari berharap adanya perhatian cepat pemerintah agar dampak negatif tidak meluas.
Baca juga: Bupati Tapsel lantik 38 kepala desa terpilih
Hujan yang melanda wilayah Padang Lawas tidak saja merusak fasilitas jembatan, namun, Senin (2/12) telah menyebabkan 10 meter tebing tanah pada ruas jalan di Desa Siundol Dolok Kecamatan Sosopan longsor.
"Akses jalan Sosopan menuju Sibuhuan sempat terputus total beberapa jam sebelum akhirnya lancar kembali setelah Dinas PU setempat mengevakuasi sejumlah kubik material longsor seperti tanah dan bebatuan dari badan jalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019