Pelatih Borussia Dortmund Lucien Favre mengungkapkan satu-satunya cara untuk menghentikan Lionel Messi, setelah bintang Barcelona tersebut menghancurkan timnya dengan skor 3-1.

Messi mencetak satu gol dan menyumbangkan dua assist saat Barcelona mengamankan posisi teratas Grup F Liga Champions di Camp Nou pada Kamis dini hari WIB.

Kapten timnas Argentina tersebut mencatatkan penampilannya yang ke-700 bagi raksasa La Liga itu, Messi memecahkan rekor Liga Champions dengan mencetak gol ke-34 klub yang berbeda.

Kekalahan Dortmund semakin membuat posisi Favre berada di bawah tekanan setelah musim ini mereka berada di posisi ke-6 Bundesliga dengan perolehan 20 poin dari 12 pertandingan.

Namun, Favre tidak sungkan untuk memuji permainan peraih lima Ballon d'Or tersebut meski klubnya menjadi korban kehebatan Messi.

"Ia bermain sebagai false nine dan benar-benar luar biasa," kata Favre dalam konferensi pers usai pertandingan itu yang dilansir Goal pada Kamis (28/11).

"Ia menunggu bola dengan sangat baik dan bergerak sangat baik di antara lini tengah dan lini depan. Dan, ketika ia mendapatkan bola, situasi menjadi sangat rumit."

"Anda harus melakukan pelanggaran untuk menghentikannya. Kalau tidak, itu sangat, sangat sulit."

"Ia begitu cepat, menggiring bola sangat baik dan kemudian umpan akhirnya juga sangat berbahaya," tambah pelatih asal Swiss tersebut.

Barcelona sendiri telah memuncaki grup, tetapi kemenangan itu memastikan tempat mereka di 16 besar sebagai pemenang grup.

Nasib Dortmund tidak lagi bergantung di tangan mereka usai kekalahan itu dan mereka harus berjuang sampai pertandingan terakhir grup untuk mengamankan tempat ke fase selanjutnya Liga Champions.

Dortmund hanya menang tiga dalam 10 pertandingan Bundeliga terakhir mereka dan dua laga terakhir mereka adalah kalah 0-4 oleh Bayern Munchen serta imbang 3-3 atas Paderborn.

Mereka harus menghadapi laga tandang sulit pada Sabtu ke Herta Berlin, yang baru menunjuk Jurgen Klinsmann sebagai pelatih baru.(sumber Goal)

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019