Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa ditutup melemah seiring aksi jual investor asing.

IHSG ditutup melemah 44,57 poin atau 0,73 persen ke posisi 6.026,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,93 poin atau 0,92 persen menjadi 958,82.

"Pelemahan indeks lebih disebabkan oleh minimnya sentimen positif dari domestik, minimnya data makroekonomi domestik yang memberikan "high market impact" terhadap pasar," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Selasa.

Selain itu, sentimen negatif bagi indeks yaitu terdapat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan mengalami perlambatan pada tahun ini. Misalnya JP Morgan memproyeksikan PDB Indonesia di angka 4,9 persen, sementara Organisasi untuk Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan PDB Indonesia di level 5,04 persen.

Dibuka menguat, IHSG bergerak variatif pada sesi pertama. Namun pada sesi kedua, indeks melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp1,57 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 599.897 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,89 miliar lembar saham senilai Rp13,33 triliun. Sebanyak 150 saham naik, 248 saham menurun, dan 137 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 80,5 poin atau 0,35 persen ke 23.373,3, indeks Hang Seng melemah 79,1 poin atau 0,29 persen ke 26.913,9 dan indeks Straits Times melemah 12,78 poin atau 0,4 persen ke posisi 3.207,85.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019