Bank Indonesia (BI) memprediksi perekonomian Sumatera Utara (Sumut) hingga akhir 2019 masih tetap bertumbuh bagus didorong banyak faktor, khususnya berlanjutnya proyek-proyek strategis "multi years" di provinsi tersebut.
"Perekonomian Sumut yang bagus itu juga antara lain didorong perbaikan daya beli masyarakat," ujar Kepala BI Kantor Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Senin.
Peningkatan ekonomi Sumut juga
didorong oleh peningkatan kinerja konsumsi pemerintah, investasi serta berkurangnya tekanan impor luar negeri.
Dia mengakui, ada risiko yang bisa menghambat perekonomian, mulai prospek ekonomi global yang masih melemah dan termasuk meningkatnya harga tiket pesawat.
Pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2019 ditargetkan di kisaran 5,0 - 5,4 persen, sementara pada 2018 sebesar 5,18 persen.
Adapun untuk 2020, pertumbuhan ekonomi Sumut diproyeksi bisa sebesar 5,1 - 5,5 persen.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, Sumut harus bisa menekan inflasi selama dua bulan yakni November dan Desember untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun diprediksi akan sulit menekan inflasi di penghujung tahun, khususnya Desember karena ada hari keagamaan Natal dan Tahun Baru.
Menjelang hari - hari itu, biasanya semua harga bergerak naik, khususnya harga bahan makanan dan minuman, sandang hingga transportasi.
"Kalau inflasi tinggi, maka akan mengganggu pertumbuhan ekonomi," ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Perekonomian Sumut yang bagus itu juga antara lain didorong perbaikan daya beli masyarakat," ujar Kepala BI Kantor Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Senin.
Peningkatan ekonomi Sumut juga
didorong oleh peningkatan kinerja konsumsi pemerintah, investasi serta berkurangnya tekanan impor luar negeri.
Dia mengakui, ada risiko yang bisa menghambat perekonomian, mulai prospek ekonomi global yang masih melemah dan termasuk meningkatnya harga tiket pesawat.
Pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2019 ditargetkan di kisaran 5,0 - 5,4 persen, sementara pada 2018 sebesar 5,18 persen.
Adapun untuk 2020, pertumbuhan ekonomi Sumut diproyeksi bisa sebesar 5,1 - 5,5 persen.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, Sumut harus bisa menekan inflasi selama dua bulan yakni November dan Desember untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun diprediksi akan sulit menekan inflasi di penghujung tahun, khususnya Desember karena ada hari keagamaan Natal dan Tahun Baru.
Menjelang hari - hari itu, biasanya semua harga bergerak naik, khususnya harga bahan makanan dan minuman, sandang hingga transportasi.
"Kalau inflasi tinggi, maka akan mengganggu pertumbuhan ekonomi," ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019