Pilot Batik Air yang menerbangkan pesawat bernomor ID-6548 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) ke Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (KOE) mengaku mendadak pusing sebelum mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang pada Minggu (17/11).
“Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas,” kata Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Danang menyatakan kru dinyatakan laik terbang sebelum menerbangkan pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF itu.
“Sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight),” katanya.
Danang mengatakan seluruh kru yang bertugas bekerja berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat. Pilot mendapatkan pertolongan pertama.
Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) dan menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing).
“Kondisi ini sudah sesuai tindakan operasional penerbangan dalam buku manual,” ujarnya.
Seluruh awak kokpit (pilot dan kopilot) sudah dilatih untuk terbang sendiri dan menjalankan ketentuan. Pesawat mendarat di Bandar Udara El Tari pada 12.46 WITA.
Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) dan pada posisi sempurna, pilot segera mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada kru pesawat dan seluruh pihak yang sudah membantu penanganan penerbangan ID-6548,” katanya.
Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang.
Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional Batik Air yang lain tidak terganggu.
Batik Air membawa tujuh kru dan 148 penumpang saat mengudara pukul 09.12 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan jadwal mendarat di El Tari pukul 12.40 WITA.
Sebelumnya, salah seorang penumpang Batik Air tersebut, Libby Sinlaeloe, ketika dihubungi wartawan di Kupang, Minggu, membenarkan adanya pendaratan darurat pesawat tersebut di Bandara El Tari Kupang sekitar pukul 12.30 Wita.
"Betul penerbangan kami dengan Batik Air tadi mendarat darurat setelah 30 menit sebelumnya pesawat bergoyang-goyang di udara sebelum mendarat di Bandara El Tari Kupang," katanya.
Dia menjelaskan ketika pesawat mendarat sampai ujung landasan, mesin pesawat langsung mati.
"Mesin pesawat tiba-tiba mati dan pesawat berhenti di ujung landasan sehingga membuat suasana ribut dalam pesawat karena semua pada panik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019