Sumatera Utara mengirimkan 20 atlet terbaiknya yang akan turun di empat klasifikasi pada Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) IX/ 2019, di Jakarta.
Ketua Kontingen Peparpenas Sumut, M Rusli yang dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan, pada Peparpenas 2019, Semua kontingen provinsi maksimal hanya bisa mengirimkan atletnya 20 orang untuk turun di empat klasifikasi.
Sumut sendiri akan turun di lima dari enam cabor yang dipertandingkan di Peparpenas.
Klasifikasi tuna netra ada 4 atlet yakni Muhammad Triresha Anjasta, Fransiskus Zebua (atletik), Khairunnisa dan Yayukari Mendrofa (catur). Klasifikasi tuna daksa 8 orang, M Auliya Anshori (renang), M Rizky, Prayuda, Desy Manik, Robby Syahrul Ramadhan, Geryn Pratama Simatupang, Reza Aulia (atletik), Zat Fachri (boccia).
Kemudian tuna grahita 4 orang, M Khairurrasyid (bulutangkis), Yuwanda, Timotius Cen Agung, Agnes Monica (atletik). Serta tuna rungu wicara 4 orang, Riyadh Firmansyah, Madinsama Arinta Pinem, Lidya Meisyarah (atletik), dan Janesa Liliana (renang).
Adapun enam cabor yang diperlombakan di Peparpenas, yakni Atletik di Stadion Sumantri Brojonegoro, renang di kolam renang Otista, tenis meja di GOR Otista. Kemudian bulutangkis di GOR Pulo Gadung, Bocia di GOR Matraman Untan Kayu, dan catur di Hotel Cempaka.
Ia mengatakan pada multi event olahraga Paralympic terakbar tingkat nasional itu, kontingen Sumut menargetkan prestasi lebih baik dari dua tahun pelaksanaan sebelumnya.
Pada Peparpenas 2019 saat DKI Jakarta sebagai tuan rumah, menjadi kesempatan bagi Sumut untuk mematahkan dominasi trio "Jawa" yang selalu tampil terbaik. Pada event yang digelar hingga 13 November itu, Sumut minimal bisa naik dari peringkat 9 besar.
"Kita terus memantau kondisi atlet begitu juga yang menjadikan kendala tim kami konsultasi ke pelatih dan pendamping. Mudah-mudahan sampai perlombaan nanti mereka (atlet) bisa tampil maksimal," katanya.
Rusli mengatakan sesuai dengan misi yang diemban sejak awal bahwa Sumut harus lebih baik dari tahun - tahun sebelumnya.
Adanya seleksi daerah (Selekda) dalam menjaring atlet terbaik menjadi alasan pihaknya optimis atlet yang mewakili Sumut benar - benar berkualitas dan andalan Sumut dalam meraup medali. Rusli pun sangat yakin, Sumut minimal bisa lebih baik dari Peparnas 2017 silam.
Rusli pun berharap semua cabor minimal bisa meraih medali emas seperti tahun 2017.
"Tahun 2017 Sumut peringkat sembilan. Tahun ini minimal lebih baik lah. Apalagi kan atlet yang berlaga nanti hasil Selekda yang begitu ketat. Kita tentu berharap semua cabor bisa meraih medali emas. Terutama atletik yang menjadi cabor lumbung medali kita karena 14 dari 20 atlet yang perkuat Sumut adalah atlet atletik," katanya.
Baca juga: Kontingen Sumut di Porwil Sumatera didominasi atlet Medan
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Ketua Kontingen Peparpenas Sumut, M Rusli yang dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan, pada Peparpenas 2019, Semua kontingen provinsi maksimal hanya bisa mengirimkan atletnya 20 orang untuk turun di empat klasifikasi.
Sumut sendiri akan turun di lima dari enam cabor yang dipertandingkan di Peparpenas.
Klasifikasi tuna netra ada 4 atlet yakni Muhammad Triresha Anjasta, Fransiskus Zebua (atletik), Khairunnisa dan Yayukari Mendrofa (catur). Klasifikasi tuna daksa 8 orang, M Auliya Anshori (renang), M Rizky, Prayuda, Desy Manik, Robby Syahrul Ramadhan, Geryn Pratama Simatupang, Reza Aulia (atletik), Zat Fachri (boccia).
Kemudian tuna grahita 4 orang, M Khairurrasyid (bulutangkis), Yuwanda, Timotius Cen Agung, Agnes Monica (atletik). Serta tuna rungu wicara 4 orang, Riyadh Firmansyah, Madinsama Arinta Pinem, Lidya Meisyarah (atletik), dan Janesa Liliana (renang).
Adapun enam cabor yang diperlombakan di Peparpenas, yakni Atletik di Stadion Sumantri Brojonegoro, renang di kolam renang Otista, tenis meja di GOR Otista. Kemudian bulutangkis di GOR Pulo Gadung, Bocia di GOR Matraman Untan Kayu, dan catur di Hotel Cempaka.
Ia mengatakan pada multi event olahraga Paralympic terakbar tingkat nasional itu, kontingen Sumut menargetkan prestasi lebih baik dari dua tahun pelaksanaan sebelumnya.
Pada Peparpenas 2019 saat DKI Jakarta sebagai tuan rumah, menjadi kesempatan bagi Sumut untuk mematahkan dominasi trio "Jawa" yang selalu tampil terbaik. Pada event yang digelar hingga 13 November itu, Sumut minimal bisa naik dari peringkat 9 besar.
"Kita terus memantau kondisi atlet begitu juga yang menjadikan kendala tim kami konsultasi ke pelatih dan pendamping. Mudah-mudahan sampai perlombaan nanti mereka (atlet) bisa tampil maksimal," katanya.
Rusli mengatakan sesuai dengan misi yang diemban sejak awal bahwa Sumut harus lebih baik dari tahun - tahun sebelumnya.
Adanya seleksi daerah (Selekda) dalam menjaring atlet terbaik menjadi alasan pihaknya optimis atlet yang mewakili Sumut benar - benar berkualitas dan andalan Sumut dalam meraup medali. Rusli pun sangat yakin, Sumut minimal bisa lebih baik dari Peparnas 2017 silam.
Rusli pun berharap semua cabor minimal bisa meraih medali emas seperti tahun 2017.
"Tahun 2017 Sumut peringkat sembilan. Tahun ini minimal lebih baik lah. Apalagi kan atlet yang berlaga nanti hasil Selekda yang begitu ketat. Kita tentu berharap semua cabor bisa meraih medali emas. Terutama atletik yang menjadi cabor lumbung medali kita karena 14 dari 20 atlet yang perkuat Sumut adalah atlet atletik," katanya.
Baca juga: Kontingen Sumut di Porwil Sumatera didominasi atlet Medan
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019