Dua orang pria ditemukan tewas dengan kondisi tubuh memprihatinkan di areal selokan perkebunan kelapa sawit PT SAB/KSU Amelia di Desa Wonosari, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
Kedua pria itu teridentifikasi bernama Maraden Sianipar (55) warga Jalan Gajah Mada, Rantauprapat dan Maratua Siregar (42) warga Desa Sei Berombang Kecamatan Panai Hilir, diduga menjadi korban pembunuhan.
Korban tewas akibat luka sabetan senjata tajam di kepala, badan, lengan, punggung, dada dan bagian perut. Maraden Sianipar ditemukan Rabu (30/10) sore sekira pukul 16.00 WIB, sedangkan rekannya Maratua Siregar ditemukan, Kamis (31/10) siang sekira pukul 10.30 WIB.
Personel Polres Labuhanbatu yang datang ke lokasi kejadian langsung menggelar olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan saksi dan bukti untuk penyelidikan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebelum kejadian, pada Selasa (29/10) sekira pukul 17.00 WIB, korban Maraden Sianipar meminjam sepeda motor milik Burhan Nasution bersama Maratua Siregar dan pergi menuju perkebunan kelapa sawit milik PT SAB/KSU Amalia yang masih bersengketa dengan masyarakat.
Setelah ditunggu sekian lama, mereka tidak kembali dan Burhan Nasotion membuat laporan ke Polsek Panai Hilir. Selanjutnya personel Polsek Panai Hilir melakukan pencarian ke PT SAB/KSU Amelia dan menemukan jasad Maraden Sianipar dengan penuh luka bacok di sekujur tubuh di jalan perkebunan.
Sementara jasad Maratua Siregar ditemukan sejauh 200 meter dari lokasi kejadian bersama barang bukti satu unit sepeda motor.
Kapolsek Panai Hilir AKP Budiarto ketika dihubungi, Kamis (31/10) malam membenarkan penemuan dua mayat pria penuh luka bacok itu. Pihaknya terus mengumpulkan bukti dan melakukan penyelidikan siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut.
"Iya benar ada penemuan dua mayat penuh luka bacokan di sekujur tubuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kedua pria itu teridentifikasi bernama Maraden Sianipar (55) warga Jalan Gajah Mada, Rantauprapat dan Maratua Siregar (42) warga Desa Sei Berombang Kecamatan Panai Hilir, diduga menjadi korban pembunuhan.
Korban tewas akibat luka sabetan senjata tajam di kepala, badan, lengan, punggung, dada dan bagian perut. Maraden Sianipar ditemukan Rabu (30/10) sore sekira pukul 16.00 WIB, sedangkan rekannya Maratua Siregar ditemukan, Kamis (31/10) siang sekira pukul 10.30 WIB.
Personel Polres Labuhanbatu yang datang ke lokasi kejadian langsung menggelar olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan saksi dan bukti untuk penyelidikan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebelum kejadian, pada Selasa (29/10) sekira pukul 17.00 WIB, korban Maraden Sianipar meminjam sepeda motor milik Burhan Nasution bersama Maratua Siregar dan pergi menuju perkebunan kelapa sawit milik PT SAB/KSU Amalia yang masih bersengketa dengan masyarakat.
Setelah ditunggu sekian lama, mereka tidak kembali dan Burhan Nasotion membuat laporan ke Polsek Panai Hilir. Selanjutnya personel Polsek Panai Hilir melakukan pencarian ke PT SAB/KSU Amelia dan menemukan jasad Maraden Sianipar dengan penuh luka bacok di sekujur tubuh di jalan perkebunan.
Sementara jasad Maratua Siregar ditemukan sejauh 200 meter dari lokasi kejadian bersama barang bukti satu unit sepeda motor.
Kapolsek Panai Hilir AKP Budiarto ketika dihubungi, Kamis (31/10) malam membenarkan penemuan dua mayat pria penuh luka bacok itu. Pihaknya terus mengumpulkan bukti dan melakukan penyelidikan siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut.
"Iya benar ada penemuan dua mayat penuh luka bacokan di sekujur tubuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019