Untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak hebat dibutuhkan stimulasi yang tepat dan seimbang, baik pada aspek IQ yang berhubungan dengan daya pikir maupun EQ yang berhubungan dengan rasa peduli.

Setiap anak tentu memiliki potensi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) yang harus terus dikembangkan setiap saat.

Untuk mengasah rasa peduli anak, Bebelac menghadirkan Bebeland, sebuah wahana permainan edukatif dan interaktif untuk mendorong si kecil menjadi anak hebat.

Wahana ini dapat dimanfaatkan para orang tua untuk mengasah kepedulian anak-anak mereka.

Brand Manager Bebelac, Rima Meinita Ismadi, mengatakan rasa peduli dapat mendukung daya pikir si kecil berkembang lebih baik untuk mencari solusi atas masalah yang ada di sekitarnya.

"Apabila rasa peduli anak berkembang seiring daya pikirnya, ia akan tumbuh menjadi anak bebat yang memiliki rasa peduli, cepat tanggap dan bersosialisasi dalam menghadapi lingkungannya," katanya di Plaza Medan Fair, Sabtu (26/10).

Ia menerangkan, BebeLand hadir dengan beragam permainan edukasi dalam 3 area besar yaitu BebeTown, BebeSea, dan BebeForest. Melalui pengalaman interaktif ini diharapkan orang tua dapat berperan lebih aktif dalam mengembangkan aspek kecerdasan emosi dan kecerdasan intelektual anak di usia satu tahun ke atas, usia di mana berbagai aspek kecerdasan si kecil berkembang dengan sangat pesat.

"Kegiatan ini sudah berlangsung di 10 kota di Indonesia dan direncanakan akan menjangkau 5 kota lainnya. Antusiasme masyarakat cukup besar, di Medan digelar selama dua hari hingga besok (Minggu, 27/10)," ujarnya.

Psikolog Anak, Roslina Verauli, M.Psi, Psi menekankan, dengan empati dan rasa peduli, si kecil akan mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain dan bersimpati, sehingga mampu melihat dan berusaha menyelesaikan masalah dari sudut pandang orang lain.

"Dengan mengembangkan rasa peduli, si kecil mampu memiliki perilaku prososial, yaitu perilaku membantu orang lain tanpa pamrih. Hal inilah yang perlu diasah sejak dini seiring dengan kemampuan daya pikir agar si kecil mampu menyikapi sebuah permasalahan serta memberikan solusi yang tepat dan penuh empati," tandasnya.

Terkait cara mengasah rasa peduli dan daya pikir si kecil sejak dini, tambahnya, dapat dilakukan orang tua sejak dini sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak dengan stimulasi yang bervariasi. Dimulai pada usia 1-2 tahun, 3-4 tahun, 5-6 tahun, hingga usia 7 tahun ke atas.

Pada usia 3-4 tahun, misalnya, ajak anak untuk membantu atau menolong orang lain. Atau saat anak berusia 5-6 tahun, libatkan si kecil dalam "emotional talk" di mana mereka bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dan berikan pujian dan penghargaan untuk setiap hal baik yang mereka lakukan.

Aktor Jonathan Frizzy bersama istrinya sebagai orang tua dari 3 orang anak menyampaikan keinginannya untuk membesarkan anak hebat.

Menurutnya, sebagai orang tua, ia sadar bahwa pada usia di atas satu tahun, kemampuan daya pikir, intelektual, emosi dan sosial berkembang sangat pesat.

"Pada masa inilah saat yang tepat bagi saya sebagai orang tua memperhatikan asupan nutrisi anak agar ia dapat tanggap secara intelektual, emosi, dan sosial. Untuk itu, saya akan selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka untuk membantu mereka selalu siap dalam menerima stimulasi untuk mengasah rasa peduli dan daya pikir sejak dini," ucapnya didampingi istri, Dhena Devanka.

Lebih lanjut Jonathan mengatakan, ia mulai melakukan stimulasi rasa peduli si kecil dengan mengajarkan anak mengungkapkan perasaan, memiliki rasa peduli terhadap lingkungan sekitar hingga melakukan aksi kecil yang bermanfaat bagi orang lain.

"Melalui berbagai permainan edukatif yang tersedia di BebeLand dapat mengajak anak untuk memahami banyak situasi sosial di sekitarnya serta dapat bersosialisasi dengan anak-anak seusianya," pungkasnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019