Tiupan grup terompet dengan alunan musik gerejawi mengawali prosesi pembukaan rapat pendeta Huria Kristen Batak Protestan, Selasa, 22 Oktober 2019.

Barisan pendeta dengan pataka distrik masing-masing dipimpin Ephorus Pdt Darwin Lumbantobing berjalan beriring memasuki Auditorium Seminarium Sipoholon yang langsung disambut tari sawan oleh 10 mahasiswa Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP.

Agenda rapat yang akan berlangsung hingga 24 Oktober 2019 itu akan mempersiapkan pribadi setiap pelayan firman dalam menghadapi era industrialiasasi 4.0 hingga era robotnik 5.0.

"Sebanyak 1.756 pendeta HKBP dari dalam hingga luar negeri hadir sebagai peserta rapat," terang Kepala Biro Humas Pdt Arthur Lumbantobing.

Prosesi pembukaan rapat yang mengangkat tema "Aku mendoakanmu agar imanmu tidak jatuh", dan sub tema "Pendeta HKBP belajar dan bergegas melaksanakan tugas panggilannya agar iman tidak jatuh pada era revolusi industri, dilanjutkan dengan acara ibadah.

Dikatakan, urgensitas rapat pendeta dilaksanakan untuk mengevaluasi, membahas dan merumuskan bersama mengenai relevansi pengajaran dan kegiatan - kegiatan yang berkenaan dengan teologi, ajaran, hukum, dan siasat, atau "ruhut parmahanion" dengan "paminsangan, liturgi", dan tata kehidupan rohani di tubuh HKBP. 

Terpisah, untuk sisi pengamanan, Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Sutomo Simaremare mengungkapkan , pihaknya menerjunkan sejumlah 58 personil untuk melakukan pengamanan agenda rapat dimaksud. 

"Kita menerjunkan sebanyak 58 orang personil untuk melakukan pengamanan rapat pendeta HKBP," sebut Sutomo.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019