Tiga lokasi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat  mengalami longsor pada Jumat (18/10) malam  disebabkan hujan lebat yang berlangsung sejak Jumat siang hingga malam.

"Longsor terjadi dua titik di Jorong Paroman Sinuruik Kecamatan Talamau dan di Silaping Kecamatan Ranah Batahan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Tri Wahluyo di Simpang Empat, Sabtu.

Ia mengatakan longsor yang terjadi di Kecamatan Talamau sempat membuat arus transportasi Simpang Empat- Panti tidak bisa dilalui kendaraan.

Namun setelah dibersihkan dengan alat berat dan dibantu masyarakat pada Jumat (18/10) malam itu juga material longsor bisa dibersihkan kendaraan bisa melalui jalur longsor.

"Pagi ini sisa material masih ada namun tidak mengganggu arus kendaraan," ujarnya.

"Curah hujan cukup tinggi tiga hari terakhir. Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan. Ada sekitar lima aliran sungai yang menjadi langganan banjir di Pasaman Barat," ujarnya.

Pasaman Barat, katanya, memiliki lima aliran sungai yang rawan banjir itu yakni Sungai Batang Pasaman, Batang Sikabau, Batang Bayang, Batang Batahan, dan Sungai Anak Air Haji.

"Setiap hujan lebat biasanya air sungai itu selalu meluap dan mengenangi rumah warga sekitar," katanya.

Ia mengajak masyarakat yang berada di titik rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau hujan di hulu sungai.

Selain di lima sungai besar itu, warga yang berada di daerah perbukitan, pegunungan dan di tepi laut agar juga selalu waspada, sebab Pasaman Barat juga rawan tanah longsor, terutama di Kecamatan Talamau dan rawan abrasi di pantai Sasak.

Pewarta: Altas Maulana

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019