Rektor Universitas Negeri Medan Dr Syamsul Gultom,SKM,M.Kes mengatakan menyikapi situasi yang berkembang akhir-akhir ini di berbagai daerah dan media sosial perihal ajakan untuk berpartisipasi dalam aksi mahasiswa terkait berbagai isu nasional.

"Maka dengan ini kami sampaikan, secara institusi Universitas Negeri Medan (Unimed) tidak terlibat dalam aksi tersebut," kata Syamsul, di Medan, Rabu.

Menurut dia, kegiatan akademik di Unimed tertap berjalan dengan lancar dan tertib. "Mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unimed untuk tetap melakukan kegiatan akademik seperti biasa," ujar Syamsul.

Ia mengatakan semua warga Unimed wajib menjaga ketertiban, keamanan, dan keselamatan sesuai tata tertib kehidupan kampus.

Mahasiswa Unimed juga tidak ada yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sumatera Utara, dalam aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sumut (Selasa, 24/9).

"Sampai saat ini, tidak ada seorangpun dari mahasiswa Unimed bermasalah di Polda Sumut," kata Syamsul, usai melantik Wakil Rektor, Dekan FBS, Dekan FE, Dekan FIS, Dekan FIK, dan Ketua LPPMP Unimed periode 2019-2023, di Medan, Selasa (1/10).

51 mahasiswa

Sebelumnya, Polda Sumatera Utara mengamankan 51 orang mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Medan usai aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sumut, Selasa (24/9) yang berakhir ricuh dan kerusakan berbagai fasilitas milik negara.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Tatan Dirsan Atmaja di Mapolda, Rabu (24/9) mengatakan petugas mengamankan 55 orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Dari jumlah 55 orang yang diamankan, menurut dia, 51 orang berstatus mahasiswa, dan 4 orang non mahasiswa. Ia mengatakan, ke-55 para pengunjuk rasa saat ini tengah dilakukan pemeriksaan di Mapolda Sumut.

Para mahasiswa yang ditahan tersebut dari berbagai elemen universitas.

"Selain itu, ada juga yang bukan warga Sumut, ada beberapa dari kampus di luar Kota Medan dan ada 7 orang yang sakit," ujar Tatan.*
 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019