Lebih dari 2.000 petugas keamanan dari kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa serikat buruh yang akan digelar di kawasan DPR/MPR Senayan, Jakarta, Rabu pada sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kami dari Sabhara ada sekitar 1.000 personel. Kalau dari Brimob kurang tahu, tapi kira-kira seimbang," kata anggota kepolisian Sabhara, Wisnu, menjelang demo buruh yang akan digelar di kawasan DPR/MPR, Jakarta, Rabu.

Wisnu mengatakan, personel kepolisian Sabhara akan dikerahkan terlebih dahulu di sekitar 10 titik di sekitar gedung DPR/MPR RI.

Di setiap titik pintu akan dikerahkan sekitar satu kompi atau sekitar 90 personel Sabhara.

Untuk pengamanan aksi buruh hari ini, personel keamanan nusantara, kata Wisnu, juga didatangkan dari Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Wisnu mengatakan jika eskalasi demonstrasi semakin meningkat, personel dari Brimob akan menguatkan personel Sabhara yang telah disiagakan lebih awal.

"Jadi kalau gabungan akan sekitar 2.000 lebih personel. Tetapi ini akan juga disesuaikan sesuai kebutuhan berapa banyak massa yang kemungkinan akan datang," katanya.


Baca juga: Tolak revisi UU ketenagakerjaan, puluhan ribu buruh dari 10 provinsi akan unjuk rasa di DPR

Sementara itu, anggota kepolisian lain, Raka, mengatakan bahwa dirinya memperkirakan massa aksi buruh hari ini akan sebanyak sekitar 2.210 orang.

"Kurang lebih kalau dari buruh sekitar 2.210 orang katanya. Kalau dari petugas pengamanan sendiri beda-beda, tergantung kebutuhan," ujarnya.

Menurut informasi yang dia dapat, demo buruh tersebut tidak akan berlangsung  lama karena massa akan kembali bekerja setelah menyampaikan suara mereka dalam unjuk rasa tersebut.

"Sepertinya demonya enggak lama. Soalnya pukul 13.00 WIB balik ke kantor untuk lanjut kerja. Yang saya dengar seperti itu," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa personel keamanan yang akan dikerahkan hari ini telah menginap di sekitar kawasan DPR/MPR sejak sehari sebelumnya.




 

Pewarta: Katriana

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019