Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meyakini jika asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tidak hanya berdampak pada manusia namun pada hewan yang tinggal dalam hutan, bahkan "cucu" semut sekalipun akan ikut merasakan dampaknya.

Hal ini disampaikan Edy Rahmayadi saat memimpin rapat koordinasi Karhutla di wilayah Sumatera Utara bersama dengan Pangdam 1/BB Mayjen TNI MS Fadhillah, Wakapolda Sumatera Utara Brigjen Polisi Mardiaz Kusin Dwihananto, dan unsur Forkopimda lainnya pada Jum'at (20/9) di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumatera Utara.

"Asap ini sangat berbahaya, tidak hanya manusia terkena dampaknya, semut bahkan cucu semut juga kena." terangnya.

Oleh karenanya selain penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga akan fokus untuk  penanganan dampak dari Karhutla dengan pembagian masker guna mengantisipasi ancaman gangguan kesehatan. 

Dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau mulai berdampak di sejumlah wilayah Sumatera Utara. 

Asap dari Karhutla yang terjadi di Provinsi Riau mulai menyelimuti Pulau Nias dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Untuk itu antisipasi terhadap gangguan kesehatan ini mulai diinstruksikan kepada seluruh kepala dinas kesehatan se-Sumatera Utara agar tidak terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit ISPA oleh masyarakat.

"Hari ini sudah sampai ke Nias asap kita, untuk itu kita waspadai khususnya kesehatan. Kita menjaga rakyat kita dari dampak asap itu. untuk itu tadi pagi sudah saya sampaikan bahwa segera menyiapkan masker untuk dibagikan kepada rakyat, khususnya di daerah Labusel karena asap sudah mulai tebal di sana," katanya.
 

Pewarta: Donny Aditra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019