Telah sepekan paruh kedua Shopee Liga 1 2019 berlangsung dan sejumlah klub hadir dengan wajah baru serta perombakan skuat agar bisa memperbaiki performanya.
Namun paruh pertama musim menyimpan luka bagi sejumlah pelatih, pasalnya mereka harus mengakhiri masa baktinya lebih dini. Berbagai alasan mengapa para pelatih hengkang dari klubnya masing-masing, ada yang diputus kontrak ada pula yang mengundurkan diri.
Berikut 11 pelatih yang harus mengakhiri kerja sama pada paruh pertama:
1. Ivan Kolev (Persija Jakarta)
Mantan pelatih timnas Indonesia ini menjadi korban keganasan Liga 1 2019. Ia mengakhiri kerja sama lebih awal saat menangani Persija Jakarta. Ivan merasa belum mampu memberikan yang terbaik untuk Macan Kemayoran hingga pekan ketiga kompetisi.
Pelatih asal Bulgaria ini kemudian mengundurkan diri pada 3 Juni 2019. Manajemen Persija kemudian bergerak cepat dengan mendatangkan Julio Banuelos untuk mengganti posisi yang ditinggalkan Ivan Kolev.
2. Jacksen F. Tiago (Barito Putera)
Pendukung Barito Putera berharap banyak pada sosok Jacksen F. Tiago ketika datang ke Banjarmasin. Cerita kesuksesan Jacksen ketika di Persipura menjadi bekal kepercayaan bahwa dia bisa mengulangi hal tersebut di Barito.
Namun harapan tinggal lah harapan, ekspektasi para Bartman ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Barito mengalami panceklik kemenangan. Puncaknya usai kalah dari Kalteng Putra 1-2 di kandang.
Tidak bisa membawa Barito bersaing di posisi atas, Jacksen kemudian mengundurkan diri sebagai bentuk tanggungjawabnya pada 22 Juni 2019. Ia kemudian melatih klub lamanya, Persipura Jayapura.
3. Aji Santoso (Persela Lamongan)
Lima pertandingan tanpa sekalipun memenangi pertandingan sudah cukup bagi Aji Santoso untuk mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Persela Lamongan.
Pelatih yang sempat menangani Arema FC ini mundur pada 30 Juni 2019. Aji beralasan mundurnya sebagai pelatih Persela karena bentuk tanggung jawab yang tak bisa membawa Persela berprestasi.
4. Luciano Leandro (Persipura Jayapura)
Kerasnya persaingan Liga 1 2019 membuat Luciano Leandro menjadi salah satu korbannya. Mengarsiteki Persipura, ia tidak mampu mengoptimalkan kemampuan Boaz Solossa dkk ke performa terbaik.
Dalam lima laga yang telah dilakoni, tak satu kemenangan pun berhasil diraih pasukan Mutiara Hitam. Atas rentetan hasil negatif itu, manajemen Persipura langsung mengakhiri kontraknya pada 30 Juni dan kembali memanggil Jacksen F. Tiago.
5. Djadjang Nurdjaman (Persebaya)
Hasil imbang 2-2 melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (10/8), pada laga pekan ke-13 Liga 1 2019 membuat kebersamaan Djadjang Nurdjaman dengan Bajul Ijo berakhir.
Djanur dianggap tidak bisa memenuhi harapan manajemen dan pendukung untuk membawa Persebaya berjaya. Dalam lima laga kandang, Persebaya tidak bisa meraih poin penuh.
Tak lama kemudian, Alfred Riedl ditunjuk manajemen untuk memperbaiki performa skuat Persebaya.
6. Alfredo Vera (Bhayangkara FC)
Manajemen Bhayangkara FC mengumumkan keputusan mengakhiri kerja sama dengan Angel Alfredo Vera pada 14 Agustus 2019.
Pelatih asal Argentina itu harus menanggalkan jabatannya karena dinilai gagal membawa Bhayangkara FC meraih kesuksesan di Liga 1 2019. Ia tidak bisa memenuhi target masuk lima besar.
Posisi Vera kemudian digantikan Paul Munster. Penunjukan pelatih asal Irlandia Utara itu atas rekomendasi Simon McMenemy, mantan pelatih Bhayangkara FC sebelum menukangi Timnas Indonesia.
7. Dejan Antonic (Madura United)
Dejan Antonic telah mengambil keputusan yang mengejutkan bagi publik Madura. Pasalnya, ia mengundurkan diri dari jabatan pelatih pada 24 Agustus 2019.
Padahal Madura United tengah berjuang di papan atas klasemen sementara bersama Tira Persikabo dan Bali United. Tak memperoleh satu kemenangan dari lima laga disinyalir menjadi alasan Dejan mengundurkan diri. Rasiman yang menjabat sebagai pelatih fisik kemudian menggantikan posisi Dejan.
8. Jan Saragih (Perseru Badak Lampung)
Kekalahan atas Madura United dengan skor telak 1-5 membuat manajemen Perseru Badak Lampung FC mengambil keputusan mengakhiri kerja sama dengan Jan Saragih sebagai juru taktik.
Dari 11 laga yang dilakoni Perseru saat itu, mereka hanya mengumpulkan sembilan poin dan tercecer ke posisi 15. Juru kemudi akhirnya dipercayakan kepada Milan Petrovic.
9. Syafrianto Rusli (Semen Padang)
Safriyanto Rusli resmi mengundurkan diri dari kursi pelatih Semen Padang pada tanggal 8 Juli 2019. Kekalahan dari PS Tira Persikabo dengan skor 1-3 di markas sendiri menjadi akhir dari karier Syafrianto di Semen Padang.
Mantan pelatih PSPS Riau itu menyebut, keputusan itu diambil sesuai dengan janjinya dengan pihak manajemen Semen Padang. Ia tidak mampu membawa Kabau Sirah ke posisi atas bahkan menjadi juru kunci.
10. Jafri Sastra (PSIS Semarang)
Jafri Sastra secara resmi diputus kontrak dari kursi kepelatihan PSIS Semarang pada 8 Agustus 2019 usai gagal memenuhi target yang diajukan manajemen di awal musim.
Dalam 12 pertandingan di Liga 1 2019, PSIS membukukan 14 poin dari empat kemenangan, dua hasil imbang, dan enam kali menelan kekalahan. Tentu hasil yang jauh dari yang diharapkan manajemen.
11. Miljan Radovic (Persib Bandung)
Kabar mengejutkan terjadi sebelum awal liga 1 dimulai, korbannya yakni Miljan Radovic. Didatangkan pada Januari 2019, pria asal Montenegro ini awalnya diharapkan bisa membawa Maung Bandung kembali berjaya.
Namun rentetan hasil mengecewakan di Piala Indonesia dan Piala Presiden membuat manajemen harus memutus kontrak dengan pelatih yang pernah membela Persib Bandung ketika masih berstatus sebagai pemain.
Posisi Miljan kemudian digantikan Roberts Rene Alberts yang datang sesaat sebelum Liga 1 Indonesia bergulir.
Baca juga: Persija vs PSIS, penentuan masa depan Banuelos di tim ibukota
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Namun paruh pertama musim menyimpan luka bagi sejumlah pelatih, pasalnya mereka harus mengakhiri masa baktinya lebih dini. Berbagai alasan mengapa para pelatih hengkang dari klubnya masing-masing, ada yang diputus kontrak ada pula yang mengundurkan diri.
Berikut 11 pelatih yang harus mengakhiri kerja sama pada paruh pertama:
1. Ivan Kolev (Persija Jakarta)
Mantan pelatih timnas Indonesia ini menjadi korban keganasan Liga 1 2019. Ia mengakhiri kerja sama lebih awal saat menangani Persija Jakarta. Ivan merasa belum mampu memberikan yang terbaik untuk Macan Kemayoran hingga pekan ketiga kompetisi.
Pelatih asal Bulgaria ini kemudian mengundurkan diri pada 3 Juni 2019. Manajemen Persija kemudian bergerak cepat dengan mendatangkan Julio Banuelos untuk mengganti posisi yang ditinggalkan Ivan Kolev.
2. Jacksen F. Tiago (Barito Putera)
Pendukung Barito Putera berharap banyak pada sosok Jacksen F. Tiago ketika datang ke Banjarmasin. Cerita kesuksesan Jacksen ketika di Persipura menjadi bekal kepercayaan bahwa dia bisa mengulangi hal tersebut di Barito.
Namun harapan tinggal lah harapan, ekspektasi para Bartman ternyata tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Barito mengalami panceklik kemenangan. Puncaknya usai kalah dari Kalteng Putra 1-2 di kandang.
Tidak bisa membawa Barito bersaing di posisi atas, Jacksen kemudian mengundurkan diri sebagai bentuk tanggungjawabnya pada 22 Juni 2019. Ia kemudian melatih klub lamanya, Persipura Jayapura.
3. Aji Santoso (Persela Lamongan)
Lima pertandingan tanpa sekalipun memenangi pertandingan sudah cukup bagi Aji Santoso untuk mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Persela Lamongan.
Pelatih yang sempat menangani Arema FC ini mundur pada 30 Juni 2019. Aji beralasan mundurnya sebagai pelatih Persela karena bentuk tanggung jawab yang tak bisa membawa Persela berprestasi.
4. Luciano Leandro (Persipura Jayapura)
Kerasnya persaingan Liga 1 2019 membuat Luciano Leandro menjadi salah satu korbannya. Mengarsiteki Persipura, ia tidak mampu mengoptimalkan kemampuan Boaz Solossa dkk ke performa terbaik.
Dalam lima laga yang telah dilakoni, tak satu kemenangan pun berhasil diraih pasukan Mutiara Hitam. Atas rentetan hasil negatif itu, manajemen Persipura langsung mengakhiri kontraknya pada 30 Juni dan kembali memanggil Jacksen F. Tiago.
5. Djadjang Nurdjaman (Persebaya)
Hasil imbang 2-2 melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (10/8), pada laga pekan ke-13 Liga 1 2019 membuat kebersamaan Djadjang Nurdjaman dengan Bajul Ijo berakhir.
Djanur dianggap tidak bisa memenuhi harapan manajemen dan pendukung untuk membawa Persebaya berjaya. Dalam lima laga kandang, Persebaya tidak bisa meraih poin penuh.
Tak lama kemudian, Alfred Riedl ditunjuk manajemen untuk memperbaiki performa skuat Persebaya.
6. Alfredo Vera (Bhayangkara FC)
Manajemen Bhayangkara FC mengumumkan keputusan mengakhiri kerja sama dengan Angel Alfredo Vera pada 14 Agustus 2019.
Pelatih asal Argentina itu harus menanggalkan jabatannya karena dinilai gagal membawa Bhayangkara FC meraih kesuksesan di Liga 1 2019. Ia tidak bisa memenuhi target masuk lima besar.
Posisi Vera kemudian digantikan Paul Munster. Penunjukan pelatih asal Irlandia Utara itu atas rekomendasi Simon McMenemy, mantan pelatih Bhayangkara FC sebelum menukangi Timnas Indonesia.
7. Dejan Antonic (Madura United)
Dejan Antonic telah mengambil keputusan yang mengejutkan bagi publik Madura. Pasalnya, ia mengundurkan diri dari jabatan pelatih pada 24 Agustus 2019.
Padahal Madura United tengah berjuang di papan atas klasemen sementara bersama Tira Persikabo dan Bali United. Tak memperoleh satu kemenangan dari lima laga disinyalir menjadi alasan Dejan mengundurkan diri. Rasiman yang menjabat sebagai pelatih fisik kemudian menggantikan posisi Dejan.
8. Jan Saragih (Perseru Badak Lampung)
Kekalahan atas Madura United dengan skor telak 1-5 membuat manajemen Perseru Badak Lampung FC mengambil keputusan mengakhiri kerja sama dengan Jan Saragih sebagai juru taktik.
Dari 11 laga yang dilakoni Perseru saat itu, mereka hanya mengumpulkan sembilan poin dan tercecer ke posisi 15. Juru kemudi akhirnya dipercayakan kepada Milan Petrovic.
9. Syafrianto Rusli (Semen Padang)
Safriyanto Rusli resmi mengundurkan diri dari kursi pelatih Semen Padang pada tanggal 8 Juli 2019. Kekalahan dari PS Tira Persikabo dengan skor 1-3 di markas sendiri menjadi akhir dari karier Syafrianto di Semen Padang.
Mantan pelatih PSPS Riau itu menyebut, keputusan itu diambil sesuai dengan janjinya dengan pihak manajemen Semen Padang. Ia tidak mampu membawa Kabau Sirah ke posisi atas bahkan menjadi juru kunci.
10. Jafri Sastra (PSIS Semarang)
Jafri Sastra secara resmi diputus kontrak dari kursi kepelatihan PSIS Semarang pada 8 Agustus 2019 usai gagal memenuhi target yang diajukan manajemen di awal musim.
Dalam 12 pertandingan di Liga 1 2019, PSIS membukukan 14 poin dari empat kemenangan, dua hasil imbang, dan enam kali menelan kekalahan. Tentu hasil yang jauh dari yang diharapkan manajemen.
11. Miljan Radovic (Persib Bandung)
Kabar mengejutkan terjadi sebelum awal liga 1 dimulai, korbannya yakni Miljan Radovic. Didatangkan pada Januari 2019, pria asal Montenegro ini awalnya diharapkan bisa membawa Maung Bandung kembali berjaya.
Namun rentetan hasil mengecewakan di Piala Indonesia dan Piala Presiden membuat manajemen harus memutus kontrak dengan pelatih yang pernah membela Persib Bandung ketika masih berstatus sebagai pemain.
Posisi Miljan kemudian digantikan Roberts Rene Alberts yang datang sesaat sebelum Liga 1 Indonesia bergulir.
Baca juga: Persija vs PSIS, penentuan masa depan Banuelos di tim ibukota
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019